Piala Dunia 2022

Profil Ilkay Gundogan, Sukses Cetak Gol Penalti di Laga Timnas Jerman vs Jepang Piala Dunia 2022

Inilah profil Ilkay Gundogan, sukses cetak gol penalti dalam laga Timnas Jerman vs Jepang Piala Dunia 2022.

instagram/@ilkayguendogan
Ilkay Gundogan, pemain Timnas Jerman yang berhasil cetak gol penalti dalam laga Jerman vs Jepang di Piala Dunia 2022 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah profil Ilkay Gundogan, sukses cetak gol penalti dalam laga Timnas Jerman vs Jepang Piala Dunia 2022.

Dari gol penalti Ilkay Gundogan tersebut, mengubah kedudukan hasil sementara babak pertama yaitu Jerman unggul dari Jepang dengan skor 1-0.

Permainan Ilkay Gundogan pun mendominasi pertandingan Jerman vs Jepang di Piala Dunia 2022.

Pertandingan Piala Dunia 2022 menjadi turnamen empat tahunan kedua dari pemain berusia 32 tahun itu.

Simak selengkapnya profil Ilkay Gundogan berikut ini yang dikutip dari Sportsmob.

Ilkay Gundogan lahir di Gelsenkirchen, Rhine-Westphalia Utara yang terletak di Jerman, 24 Oktober 1990.

Di Timnas Jerman, ia berposisi sebagai gelandang tengah.

Baca juga: Profil Ivan Barton, Wasit Lulusan Ilmu Kimia Pimpin Laga Timnas Jerman vs Jepang di Piala Dunia 2022

Ia lahir dan dibesarkan dari orang tua Turki. Ayahnya adalah Irfan Gundogan dan ibunya adalah Ayten Gundogan.

Kakek dari pihak ayah bermigrasi dari Balıkesir, Turki, ke wilayah Ruhr di Jerman dan dia bekerja sebagai penambang di sana. Pada saat yang sama istri dan anak-anaknya tetap di Turki.

Anak-anaknya bersekolah di kampung halaman mereka dan dibesarkan di sana. Pada tahun 1979, ayah Ilkay Gundogan memutuskan untuk pergi ke Jerman bersama saudara-saudaranya.

Dia membangun kehidupan di sana dan menemukan pekerjaan paruh waktu untuk dirinya sendiri. Dia menikah dan istrinya melahirkan putra mereka Ilkay Gundogan.

Sebagai seorang anak dia sangat bersemangat tentang sepak bola dan menunjukkan bakat luar biasa dalam permainan.

Karier Awal

Ketika Ilkay Gundogan menunjukkan betapa dia mencintai sepak bola dan betapa berbakatnya dia dalam permainan, orang tuanya memutuskan bahwa putra mereka harus menerima pendidikan yang layak.

Pada tahun 1993 ia bergabung dengan sistem pemuda SV Gelsenkirchen-Hessler 06.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved