Berita Kaltim Terkini

Dinas Pariwisata Kaltim Bertemu Perwakilan Sarawak Gali Potensi Wisata Bali-Kaltim-Malaysia

Pertemuan dengan perwakilan negara Bagian Malaysia ini di Kota Samarinda, banyak membahas peluang potensi wisata serta tawaran konektivitas Bali-Kalti

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Restiawan Baihaqi saat memaparkan potensi Pariwisata Kaltim saat bertemu pihak Sarawak, negara bagian Malaysia di Kota Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Dinas Pariwisata Kalimantan Timur temukan titik temu untuk trip antara Bali-Kaltim-Sarawak (Malaysia), guna membuka peluang-peluang investasi perusahaan bisnis bidang trip dan tour.

Pertemuan dengan perwakilan negara Bagian Malaysia ini di Kota Samarinda, banyak membahas peluang potensi wisata serta tawaran konektivitas Bali-Kaltim-Sarawak.

Pihak Sarawak, yang populer dengan julukan Bumi Kenyalang ini, juga banyak menawarkan wisata ekowisata (ecotourism) .

"Kalau untuk paket wisata, ini tanggal 1 Desember tim saya dengan pemerintah Bali akan membahas bagaimana regulasi konsep tourism-nya," sebut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Restiawan Baihaqi, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: 4 Tempat Wisata Hits di Kediri Jawa Timur yang Cocok untuk Liburan di Akhir Pekan

Baca juga: Polres Kubar Patroli Rutin di Sejumlah Tempat Wisata Kutai Barat

"Kan bali jantung pariwisata di indonesia, nah kemudian saya berfikir tahun lalu bertemu teman-teman agen travel di Bali, mereka siap saja. Karena banyak sebetulnya wisatawan mancanegara setelah dari Bali mau kemana (belum tahu trip selanjutnya). Mau Labuan Bajo misalnya, kenapa nggak ke Kalimantan?," sambungnya.

Alasan memilih ekowisata juga dibeberkan pria yang akrab disapa Baihaqi ini. Agen travel Bali yang dikatakannya siap saja membawa wisatawan ke Kaltim, juga memiliki skema dimana ada waktu untuk stay dan menikmati perjalanan ke tempat-tempat menurutnya strategis dan dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pihaknya juga mendorong wisata IKN, tetapi bukan secara langsung datang meninjau IKN-nya, tetapi pada kawasan sekitarnya.

Ini semua sedang disusun pihaknya, Baihaqi mengatakan pihaknya ingin untuk target lebih cepat lebih bagus, paling tidak awal tahun 2023, sudah mulai berpogres dan bisa membuat peluang investasi untuk Kaltim dengan adanya IKN, benar-benar jadi magnet kuat.

"Long stay-nya bertambah, saya hitung-hitung 3 hari, nah dalam waktu itu masih ada sebetulnya celah. Karena 2 minggu 10 hari, kalau ada tawaran option ke Kaltim, bisa potong lagi harinya di Bali untuk kesini," kata dia.

"Bukit bengkirai (Kukar), Goa Tapak (PPU), kemudian ke Mangrove (Balikpapan). Dari situ kan satu jalur dari KM 38, setelah itu silahkan ke PPU atau Balikpapan menyebrang langsung balik, karena mereka (wisatawan) kan stay 1 hari. Kalau stay di PPU mereka (wisatawan) hanya terdapat homestay-homestay saja," terang Baihaqi.

Terkait konektivitas Bali-Kaltim-Sarawak, Baihaqi menyampaikan pihak Sarawak juga berkomunikasi terus agar pengembangan ecotourism yang mana dari segi kultur dan budaya serta dari geografi dapat membantu minat wisatawan mancanegara ikut berminat kesana.

Tetapi ada yang agak berbeda, karena Kalimantan memiliki cakupan luas juga untuk wisata, ini yang masih di dalami untuk menyusun skema paket tour.

Baca juga: Dispar Kukar Bangun Tiga Desa Wisata Baru, Sumber Sari Bakal Jadi Kampung Inggris

"Tetapi ini juga bagus ada tawaran dari teman-teman Sarawak, kita coba nanti, setelah ini bawakan konsep bagaimana paketnya (wisata) itu saling membantu antara Sarawak dan kita (Kaltim). Dan itu keuntungan serta tantangan kita, tawarkan (dari Bali) Kalimantan sampai Sarawak," terangnyam

"Sebelum ke Sarawak ke kita dulu, itu strateginya. Kalau jualanya ecotourism karena cuman 3 hari waktu mereka (wisatawan)," imbuhnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved