Mata Lokal Memilih

Ciri Capres Dukungan Jokowi: Wajah Banyak Kerutan, Rambutnya Putih hingga Tak Senang Duduk di Istana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak hadirin memilih pemimpin yang memikirkan rakyat dengan ciri banyak kerutan di wajah dan berambut putih.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapatkan pengamanan yang ketat saat melakukan kunjungan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Selasa (25/10/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak hadirin memilih pemimpin yang memikirkan rakyat dengan ciri banyak kerutan di wajah dan berambut putih. 

Pemimpin kedepan harus mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat.

“Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, kita memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya hanya duduk di Istana yang AC nya dingin, jangan sampai saya ulang jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di Istana yang AC nya sangat dingin,” kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan pemimpin yang mikirin rakyat terlihat dari ciri fisiknya.

Diantaranya yakni banyak kerutan di wajah. Selain itu juga ada yang rambutnya putih semua.

“Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan, dari penampilannya itu kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada,” katanya.

Baca juga: Alasan Jokowi Ingatkan Capres-Cawapres Pilpres 2024 Jangan Politisasi Agama dan Politik Identitas

Presiden mengingatkan relawannya untuk hati hati memilih calon pemimpin, terutama yang wajahnya bersih tanpa kerutan.

“Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” pungkasnya.

Sinyal kuat dukungan Jokowi ke ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 mendatang?

Peneliti politik dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin, menilai itu sebagai kode Jokowi mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Hanif berpendapat pidato tersebut kental dengan gaya politik Jokowi yang penuh simbol.

"Dalam konteks pidato yang menyatakan rambutnya putih semua karena memikirkan rakyat, mengundang banyak tafsir. Pidato itu salah satunya adalah sinyal dukungan ke Ganjar," kata Hanif kepada KOMPAS.TV, Sabtu (26/11/2022).

Ditambah lagi, kata Hanif, selama ini gaya politik Jokowi erat dengan unsur ke-Jawa-an. Salah satunya, dengan memainkan simbol-simbol yang mengundang banyak tafsir.

"Gaya komunikasi politik Jokowi kental dengan gaya Jawa. Halus memainkan simbol. Mengedepankan diksi yang membuat kawan ataupun kompetitor politik merasa tersanjung. Menang tanpo ngasorake (menang tanpa berusaha mengalahkan)," lanjut Hanif.

Baca juga: Presiden Jokowi Bantu Sekolah di Mahulu, Wabup Sambut Kunjungan Pangdam VI Mulawarman

Ia menambahkan, tidak hanya kali ini saja Jokowi menggunakan kode kuat.

"Semisal dalam pidato yang menyatakan, setelah periode beliau habis, mungkin gilirannya Pak Prabowo (Subianto). Sontak hal ini menimbulkan banyak ragam tafsir. Tapi yang jelas, membuat Prabowo tersanjung," paparnya.

Meski begitu, Hanif melihat, untuk kali ini, simbol itu menguat ke Ganjar yang terlihat dari cara bicara Jokowi.

(*)

Baca Berita Mata Lokal Memilih

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved