Mata Lokal Memilih
Basis Pendukung AHY Terbanyak Pilih Anies Baswedan Jadi Capres, Prabowo Subianto di Posisi Kedua
Basis pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbanyak pilih Anies Baswedan jadi Capres, nama Prabowo Subianto di posisi kedua.
Namun, bangun koalisi tak kunjung terbentuk, meski ketiganya mengklaim selalu berkomunikasi dengan intens.
Salah satu hambatan pembentukan poros koalisi itu adalah belum sepakatnya ketiga parpol pada figur cawapres.
Popularitas Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai Capres Sama Kuat, Ceruk Suara Luar Jawa Jadi Penting
Gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar tahun 2024, namun sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon presiden (capres) sudah mulai beredar.
Meski Pilpres 2024 baru akan digelar dua tahun lagi, sudah ada tiga nama capres yang beredar yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Nama Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan menjadi capres yang terpopuler atau sering disebut di sejumlah survei.
Namun, popularitas Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan disebut sama kuat.
Di antara Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan belum ada capres yang dominan.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jayadi Hanan dalam Talkshow Memilih Damai, Suara dari Sulawesi yang digagas Tribun Network di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/11/2022).
Menurut Jayadi Hanan, calon presiden (capres) terpolarisasi pada tiga nama saja, yakni Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan
Jayadi mengatakan, "Ada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan."
"Sejauh ini popularitas mereka sama kuat," kata Jayadi Hanan dalam diskusi yang dipandu Pemred Tribun Manado, Jumadi Mappanganro.
Baca juga: Pilpres 2024, Dukungan Kepala Daerah bisa Jadi Penentu Kemenangan Capres, Figur tak Berpengaruh
Selain Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan sebagai capres, ada juga sederet nama yang juga cukup populer sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Untuk cawapres ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Eric Thohir, Ridwan Kamil, hingga Khofifah Indar Parawansa.
Jayadi Hanan mengatakan, "Popularitas mereka beda-beda tipis," katanya.