Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022: Kenapa Pesepakbola Mendapat Kartu Kuning Usai Selebrasi Membuka Baju?

Kenapa selebrasi buka baju dilarang? Ini alasannya, telah dialami Vincent Aboubakar di fase grup Piala Dunia 2022.

AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Wasit asal Amerika Serikat, Ismail Elfath, memberikan kartu kuning kedua kepada penyerang Timnas Kamerun, Vincent Aboubakar, usai melakukan selebrasi buka baju. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kenapa selebrasi buka baju dilarang? Ini alasannya, telah dialami Vincent Aboubakar di fase grup Piala Dunia 2022.

Kilas balik babak fase grup Piala Dunia 2022 saat Brasil melawan Kamerun di Grup G, Vincent Aboubakar berhasil mencetak gol untuk Kamerun di menit akhir sekaligus berhasil menang atas Brasil.

Usai cetak gol, Vincent Aboubakar pun melakukan selebrasi dengan membuka baju di fase grup Piala Dunia 2022.

Meskipun begitu, Vincent Aboubakar tetap gagal membawa Kamerun lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 karena kalah poin.

Wasit juga memberikan kartu kuning kedua untuknya karena selebrasi membuka baju, setelah awalnya ia melakukan pelanggaran pada pemain Brasil.

Baca juga: Belum Dimainkan di Piala Dunia 2022, Kapan Terakhir Kali Paulo Dybala Main untuk Timnas Argentina?

Karena ia mendapat kartu kuning kedua, ia pun mendapat kartu merah dalam laga Piala Dunia 2022 tersebut dan harus keluar dari lapangan.

Namun, kenapa selebrasi buka baju dilarang? Apakah ada aturannya?

Tentu saja melakukan selebrasi saat mencetak gol terlebih di Piala Dunia 2022 adalah bentuk pengungkapan rasa emosional seorang pesepakbola.

Berbagai bentuk selebrasi mulai dari air mata, jeritan, tarian, dan bahkan baju dilepas. Namun, yang terakhir memiliki konsekuensi bagi pemain, karena melepas jersey akan diberikan kartu kuning.

Menerima kartu kuning karena melepas baju Anda saat merayakan telah ada di sepak bola sejak 2004, ketika diperkenalkan di bawah hukum permainan FIFA dalam upaya untuk menekan waktu yang terbuang percuma.

Baca juga: Bagan 16 Besar Piala Dunia 2022 hingga Final, Kans Timnas Argentina vs Brasil di Semifinal

Sebagaimana yang dikutip dari TheAthletic, Hukum 12 dari 'Laws of the Game' IFAB 2022-23, yang mencakup “pelanggaran dan pelanggaran”, menyatakan:

“Sementara diperbolehkan bagi seorang pemain untuk menunjukkan kegembiraannya ketika sebuah gol telah dicetak, selebrasinya tidak boleh berlebihan.

“Perayaan yang masuk akal diperbolehkan, tetapi praktik perayaan koreografi tidak dianjurkan jika itu menghasilkan pemborosan waktu yang berlebihan dan wasit diinstruksikan untuk campur tangan dalam kasus seperti itu.

“Seorang pemain harus diperingatkan jika:

- Menurut wasit, dia membuat gerakan yang provokatif, mengejek atau menghasut

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved