Berita Samarinda Terkini
Kadisdikbud Samarinda Sebut Kurikulum Merdeka Merupakan Manivestasi dari Nilai-Nilai Pancasila
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, kurikulum merdeka mampu membentuk karakter anak sehingga terbebas dar
Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Rahmad Taufiq
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, kurikulum merdeka mampu membentuk karakter anak sehingga terbebas dari pergaulan bebas.
Melalui kurikulum merdeka, anak akan dibentuk sesuai dengan profil Pancasila.
Ada 6 profil Pancasila, yaitu berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Asli mengambil poin pertama, yaitu berakhlak mulia sebagai permisalan.
Terkait dengan 'Ketuhanan Yang Maha Esa', dengan contoh agama Islam. Di mana ia mengatakan, Islam melarang perbuatan merendahkan harkat dan martabat seseorang.
Baca juga: SMK Negeri 2 PPU Terapkan Kurikulum Merdeka, Gelar Panggung Kreasi hingga Bazar selama Seminggu
Sehingga, menurutnya, penguatan keimanan dan pemahaman agama pada anak, akan menghindarkan anak dari perilaku bullying.
"Bahwa bagaimana akhlak, bagaimana attitude, bagaimana misalnya saya ambil contoh agama islam, islam itu hablum minallah hablum minannas. Kan nggak boleh tuh merendahkan harkat martabat orang," ujar Asli.
Begitupun kasus-kasus lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti perilaku menyimpang LGBT, penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain.
Di era digitalisasi ia mengatakan, hal yang mustahil untuk memisahkan anak dari kemajuan teknologi informasi.
Baca juga: Disdikbud Samarinda Launching 12 Buku Muatan Lokal Karya Guru TK Hingga SMP di Samarinda
Oleh karenanya ia menilai penanaman karakter ini sangat dibutuhkan agar anak cerdas dalam memilih dan memanfaatkan teknologi.
"Sehingga untuk kekuatan mereka tidak larut, perkuatlah pegangan kehidupannya," ucapnya. (*)