Gempa Bumi
Lokasi Sesar Kendeng yang bisa Memicu Gempa Magnitudo 7 di Jawa, Perbedaannya dengan Megathrust
Lokasi Sesar Kendeng yang dapat memicu gempa magnitudo 7 di Jawa. Perbedaannya dengan megathrust.
Danny juga menjelaskan bahwa Sesar Kendeng bisa memicu gempa bumi hingga kekuatan magnitudo 7 di sekitar Kota Surabaya.
Perbedaan Sesar dan Megatrust
Dikutip dari laman Universitas Negeri Jember, sesar atau patahan (fault) merupakan pergeseran lapisan batuan akibat gaya tekan kerak Bumi.
Baca juga: Jawa Barat Wilayah Paling Aktif Gempa, Sumbernya Zona Megathrust Hingga 5 Sesar
Sebagai informasi, kerak Bumi tersusun atas batuan yang bisa mengalami gaya tekan, sehingga terjadi patahan.
Akibat gesekan dan kuatnya batuan, batuan tak bisa meluncur dengan mudah.
Pada kondisi tertentu, hal ini bisa mengakibatkan penumpukan tekanan di bebatuan dan berpotensi melepaskan tegangan ketika melebihi ambang batas tertentu.
Tegangan itu terjadi secara akumulatif atau instan, sesuai dengan kekuatan batuan. Kerak bawah dan mantel yang lentur kemudian mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser.
Sementara kerak atas yang rapuh bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan.
Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempa bumi.
Megathrust
Dikutip dari Earthquake Canada, megathurst adalah gempa berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau titik temu antara dua lempeng benua.
Artinya, gempa megathrust bersumber di laut, sehingga dapat memicu terjadinya tsunami.
Megathrust sesungguhnya juga bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya. "Mega" berarti besar, sementara "thrust" berarti dorongan.
Baca juga: Mengapa Terjadi Banyak Gempa Akhir-akhir Ini, Cek Penjelasan Pakar Tektonik UGM
Arti dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.
Gempa megathrust disebut sebagai gempa bumi terbesar di dunia, karena bisa mencapai kekuatan lebih dari M 9,0.