Gempa Bumi
Lokasi Sesar Kendeng yang bisa Memicu Gempa Magnitudo 7 di Jawa, Perbedaannya dengan Megathrust
Lokasi Sesar Kendeng yang dapat memicu gempa magnitudo 7 di Jawa. Perbedaannya dengan megathrust.
TRIBUNKALTIM.CO - Di mana lokasi Sesar Kendeng yang dapat memicu gempa magnitudo 7 di Jawa?
Meski Sesar Kendeng dapat memicu gempa hingga magnitudo 7 namun berbeda dengan megathurst.
Diketahui, di Pulau Jawa ada sejumlah sesar aktif yang perlu diwaspadai karena aktivitasnya berpotensi memicu gempa, salah satunya adalah Sesar Kendeng.
Salah satu sesar aktif di deretan pantai utara Jawa ini adalah Sesar Kendeng.
Dilansir dari kompas.com, Sesar Kendeng temasuk satu dari ratusan sumber gempa baru dalam revisi peta gempa bumi nasional yang disusun oleh Tim Pusat Studi Gempa Nasional.
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 ini merupakan pembaharuan atau update data yang pernah dipublikasikan pada tahun 2010.
Di mana Sesar Kendeng?
Untuk diketahui, Sesar Kendeng adalah zona sesar yang memanjang dari barat ke timur, yang dimulai dari selatan Semarang, Jawa Tengah hingga bagian barat Jawa Timur yang melintang sejauh 300 kilometer.
Menurut ahli gempa Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano,dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Rabu (27/4/2016) mengatakan bahwa ada kemungkinan besar Sesar Kendeng menyambung dengan Sesar Baribis di Jawa Barat.
Irwan juga mengatakan bahwa Surabaya dan kota-kota di sekitar Sesar Kendeng bisa terdampak aktivitasnya.
Baca juga: Sesar Aktif Potensi Picu Gempa, Sesar Kendeng 300 Kilometer Melintang dari Jawa Tengah hingga Jatim
Lebih lanjut, dari hasil penelitian Irwan, Susilo, dan rekan menunjukkan bahwa Sesar Kendeng merupakan "sambungan" dari Sesar Wetar dan Flores yang "merentang" hingga utara Bali, masuk ke daratan Jawa.
Baik segmen sesar yang berada di daratan Jawa (Sesar Kendeng) dan utara Bali dikonfirmasi sebagai patahan aktif dan bisa menimbulkan gempa.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Sesar Kendeng terbagi dalam 6 (enam) segmen, yaitu Segmen Demak, Segmen Purwodadi, Segmen Cepu, Segmen Blumbang, Segmen Surabaya, dan Segmen Waru.

Dikutip dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Kendeng terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan (blind faults) yang dapat diamati dari adanya anomali Bouguer di daerah ini (Hamilton, 1979; Simandjuntak dan Barber, 1996; Smyth, 2008).
Ahli gempa bumi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga Ketua Pokja Geologi Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan bahwa penemuan sesar darat di sepanjang pantai utara Jawa ini memiliki implikasi penting bagi mitigasi bencana.
Danny juga menjelaskan bahwa Sesar Kendeng bisa memicu gempa bumi hingga kekuatan magnitudo 7 di sekitar Kota Surabaya.
Perbedaan Sesar dan Megatrust
Dikutip dari laman Universitas Negeri Jember, sesar atau patahan (fault) merupakan pergeseran lapisan batuan akibat gaya tekan kerak Bumi.
Baca juga: Jawa Barat Wilayah Paling Aktif Gempa, Sumbernya Zona Megathrust Hingga 5 Sesar
Sebagai informasi, kerak Bumi tersusun atas batuan yang bisa mengalami gaya tekan, sehingga terjadi patahan.
Akibat gesekan dan kuatnya batuan, batuan tak bisa meluncur dengan mudah.
Pada kondisi tertentu, hal ini bisa mengakibatkan penumpukan tekanan di bebatuan dan berpotensi melepaskan tegangan ketika melebihi ambang batas tertentu.
Tegangan itu terjadi secara akumulatif atau instan, sesuai dengan kekuatan batuan. Kerak bawah dan mantel yang lentur kemudian mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser.
Sementara kerak atas yang rapuh bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan.
Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempa bumi.
Megathrust
Dikutip dari Earthquake Canada, megathurst adalah gempa berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau titik temu antara dua lempeng benua.
Artinya, gempa megathrust bersumber di laut, sehingga dapat memicu terjadinya tsunami.
Megathrust sesungguhnya juga bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya. "Mega" berarti besar, sementara "thrust" berarti dorongan.
Baca juga: Mengapa Terjadi Banyak Gempa Akhir-akhir Ini, Cek Penjelasan Pakar Tektonik UGM
Arti dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.
Gempa megathrust disebut sebagai gempa bumi terbesar di dunia, karena bisa mencapai kekuatan lebih dari M 9,0.
Misalnya, gempa bumi di Cile pada 1960 (M 9,5) dan di Alaska pada 1964 (M 9,2).
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengetahui suatu daerah pernah diguncang gempa megathrust.
Salah satunya adalah longsor bawah permukaan air, dari landas kontinen ke laut dalam.
Endapan longsor ini dapat diidentifikasi dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.
Di Indonesia, ada 13 sumber gempa dari segmen megathrust, yaitu:
- Barat Sumatra ada 6 segmen
- Selatan Jawa ada 3 segmen
- Selatan Bali hingga Sumba 1 segmen
- Utara Sulawesi 1 segmen
- Laut Maluku 1 segmen
- Utara Papua 1 segmen
Baca juga: 3 Gempa Bumi di Jawa Barat, Ternyata Ada 4 Sesar Aktif, Termasuk Patahan Lembang
(*)
Berita megathrust lainnya