Mata Lokal Memilih

Pengamat Politik dari Unmul Analisis Atas 2 Pernyataan Jokowi soal Pilpres 2024

Namun di kesempatan lain, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemimpin yang memikirkan rakyat merupakan berambut putih.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/Budiman
Pengamat politik dan dosen Fakultas Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (Fisip) dari Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman menanggapi soal pernyataan Joko Widodo. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman menanggapi dua pernyataan Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024.

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi sempat menyatakan bahwa 2024 mendatang merupakan jatah Prabowo memimpin Indonesia.

Namun di kesempatan lain, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemimpin yang memikirkan rakyat merupakan berambut putih dan terlihat ada kerutan di wajahnya.

Budiman menyebut, setiap pergantian kepemimpinan memang sangat ditunggu siapa yang akan jadi 'putra mahkota'.

Baca juga: EKSKLUSIF-Orang Muda Ganjar tak Mendesak Parpol Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Pertama beliau menyinggung Pak Prabowo sebelumnya. Kedua membuat pernyataan rambut putih itu.

"Nah di kesempatan lain kita tidak tahu, apakah bisa menyebutkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, belum tahu," kata Budiman saat dihubungi.

Artinya, lanjut Budiman, dalam komunikasi politik, ketika pernyataan itu konsisten, maka otomatis kita bisa menyimpulkan.

Konsisten dan berulang-ulang disebutkan, jika kurang lebih sama bisa mengarah ke siapa tokoh yang akan melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Tapi ketika dua pernyataan yang berbeda, di waktu yang berbeda, pasti akan bertanya-tanya. Ini kan dua pernyataan di waktu berbeda, statemen (untuk) orang berbeda arahnya," lanjutnya.

Baca juga: Pilpres 2024: Jumlah Populasi Jadi Alasan Calon Presiden Didominasi Tokoh dari Pulau Jawa

"Meski, kalau rambut putih ada dua ini, masih bisa Isran Noor bisa Ganjar Pranowo, Menteri PUPR bisa juga," sambung Budiman.

Pernyataan Presiden Jokowi menurut Budiman sangat ditunggu publik terkait siapa yang akan didukungnya.

"Pak Jokowi itu, followernya atau pengikutnya banyak. Jadi, ketika pernyataannya konsisten, itu bisa mengarahkan ke seseorang," ungkapnya.

"Cuman saya menyangsikan karena pernyataannya berbeda, atau kondisi berbeda pula," terangnya.

"Atau bisa jadi begini, kalau tidak ada lagi pernyataan-pernyataan dari Pak Jokowi, bisa jadi simbol supaya Prabowo dan Ganjar berpasangan," pungkas dosen Fakultas Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Unmul ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved