Mata Lokal Memilih

Survei LSN: Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai Cawapres Ungguli Sandiaga Uno dan AHY, Moeldoko Naik

Hasil survei LSN menyebutkan elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres ungguli Sandiaga Uno dan AHY. Sementara Moeldoko naik ke 4 besar.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Hasil survei LSN menyebutkan elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres ungguli Sandiaga Uno dan AHY. Sementara Moeldoko naik ke 4 besar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah lembaga survei mulai merilis sejumlah nama yang banyak dipilih warga dari hasil jajak pendapat. 

Ada Lembaga Survey Nasional (LSN) yang merilis hasil survei terbaru terkait calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024, di mana Ridwan Kamil disebut menjadi yang teratas.

Nama Ridwan Kamil mengungguli Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.

Nama Moeldoko dari survei LSN ini naik ke empat besar. 

LSN merilis hasil survey terbarunya yang dilaskanan 16-29 November 2022, di 34 provinsi di Indonesia.

Selain perkembangan tingkat elektabilitas capres, dalam survei LSN kali ini juga mengukur tingkat keterpilihan cawapres

Sabtu (17/12022) melalui keterangan tertulis, Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry mengatakan, “Hasilnya, ada empat tokoh yang paling dinominasikan publik sebagai cawapres, yakni Ridwan Kamil (23,8 persen), Sandiaga Uno (18,7 % ), AHY (12,4 % ) dan Moeldoko (10,5 % ).”

Bakry menjelaskan nama Erick Thohir yang dalam survei-survei sebelumnya menjadi pilihan publik bersama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, kali ini terlempar dari 4 besar. 

Ia mengatakan, “Sebagaimana disebutkan di atas bahwa RK jika disimulasikan berpasangan dengan capres manapun (apakah Prabowo, Ganjar atau Anies) meraih elektabilitas tertinggi.

Sandiaga juga memiliki tingkat keterpilihan tinggi jika dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo.” 

Baca juga: Jawaban Ridwan Kamil soal Kabar Bergabung dengan Golkar, Kang Emil: Jangan Ditanya, Nanti Dikabarin

Sedangkan, AHY hanya memiliki elektabilitas yang tinggi jika menjadi cawapresnya Anies.

Sedangkan Moeldoko juga punya peluang keterpilihan cukup tinggi jika menjadi cawapresnya Ganjar. 

Bakry mengindikasikan dengan sisa waktu 14 bulan jelang pelaksanaan Pemilu 2024 masih sangat mungkin terjadi kejutan munculnya kuda hitam, baik untuk capres maupun cawapres

Jelang Februari 2024, Moeldoko dan Ridwan Kamil bisa saja menyodok ke papan atas meramaikan persaingan capres.

Sedangkan untuk posisi cawapres sangat terbuka munculnya nama baru yang tidak pernah mejeng di papan survei.

“Seperti pernah terjadi pada Pilpres 2009 (Boediono) dan Pilpres 2019 (Ma’ruf Amin).

Bahkan Jusuf Kalla (JK) pun ketika maju sebagai cawapres pada 2004 dan 2009 juga tidak masuk hitungan dalam rilis survei berbagai lembaga riset mainstream,” kata Bakry seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.

Ridwan Kamil Disarankan tak Gabung Partai Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyarankan agar Ridwan Kamil tidak bergabung dengan partai politik (parpol) jika ingin maju sebagai cawapres 2024.

Hingga saat ini, Ridwan Kamil memang belum mengumumkan bergabung dengan parpol tertentu meski terlihat sejumlah kedekatan pria yang akrab disapa Kang Emil dengan petinggi parpol.

Baca juga: Ridwan Kamil Dikabarkan Bergabung dengan Partai Golkar, Lodewijk F Paulus akan Cek KTA

Sebelumnya, Ridwan Kamil menyatakan akan mengumumkan bergabung dengan parpol di akhir tahun ini.

Namun menurut Yunarto Wijaya, Ridwan Kamil sebaiknya tidak bergabung dengan parpol.

Lantaran menurut Direktur Eksekutif Charta Politika ini, dengan tidak bergabung ke satu partai, maka Ridwan Kamil bisa mendapat dukungan dari banyak partai.

Rabu (30/11/2022), Yunarto Wijaya mengatakan, "Saya malah melihat RK (Ridwan Kamil) lebih baik tidak berpartai.

Sehingga kemudian peluangnya untuk mendapatkan dukungan dari beberapa partai bisa terjadi." 

Yunarto Wijaya menjelaskan, partai politik lain yang ikut mengusung akan merasa dirugikan jika ternyata Ridwan Kamil sudah menjadi kader partai lain.

Selanjutnya, ia mencontohkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.

Apabila Ridwan Kamil bergabung ke dalam 1 dari 3 partai itu, kata Yunarto Wijaya, maka 2 partai sisanya akan dirugikan.

"Karena efek ekor jasnya itu hanya didapatkan oleh partai itu. Nah itu yang menurut saya harus dilihat secara lebih jeli," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Lebih jauh, Yunarto mengatakan peluang Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres sangat besar.

Baca juga: Asal Usul Nama Desa Maroko di Garut, Viral Gara-gara Piala Dunia 2022, Ridwan Kamil Ikut Promosikan

Diketahui, dalam survei Charta Politik terbaru, Ridwan Kamil punya elektabilitas tertinggi sebagai cawapres.

Dengan demikian, Ridwan Kamil menyalip elektabilitas Sandiaga Uno yang sebelumnya selalu berada di peringkat pertama.

Lembaga survei Charta Politika merilis elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) dari sejumlah tokoh.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi 3 nama pemilik elektabilitas tertinggi sebagai cawapres.

Survei ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022.

Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden.

Margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

Dalam surveinya, Charta Politika bertanya kepada para responden, "jika pemilihan presiden-wakil presiden diadakan sekarang, siapa yang akan bapak/ibu/saudara pilih sebagai wakil presiden di antara nama-nama berikut ini?"

Baca juga: Bandingkan Gaya Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil di Pernikahan Kaesang-Erina

Rupanya, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres semakin meningkat.

Dia pun menyalip Sandiaga Uno.

"Pertama kalinya dalam survei Charta Politika, Ridwan Kamil menempati posisi pertama.

Jadi pertanyaan mengenai siapa yang paling pantas jadi Wakil Presiden, Ridwan Kamil ada di posisi pertama, 22,5 persen," ujar Yunarto seperti dilihat dalam akun YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Yunarto menjelaskan, di posisi kedua ada Sandiaga Uno dengan 18,3 persen.

Kemudian, jauh di bawah Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, ada AHY dengan perolehan suara 9 persen.

"Ada Khofifah cukup tinggi juga di angka 7,2 persen. Ada tokoh NU lainnya Cak Imin di angka 6,1 persen. Mas Erick, ada Mbak Puan, muncul juga nama-nama lain," paparnya.

Yunarto mengatakan, elektabilitas Sandiaga Uno sebagai cawapres menurun cukup besar.

Sehingga, posisinya sebagai cawapres favorit tergusur oleh Ridwan Kamil.

Pada Juni 2022, Sandiaga masih mengantongi 27,6 persen.

Setelah itu, di bulan September, elektabilitasnya merosot ke angka 22,3 persen.

Bulan ini, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres hanya 18,3 persen.

Dia menjelaskan, untuk elektabilitas AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), semakin merangkak naik.

Baca juga: Daftar Figur Capres 2024 dengan Followers Instagram Terbanyak, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Anies

(*)

Update Mata Lokal Memilih Lainnya

Berita Ridwan Kamil Lainnya

Berita Moeldoko Lainnya

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved