Berita Nasional Terkini

Penyebab dan Dampak Fenomena Solstis, Benarkah Tidak Boleh Keluar Rumah?

Jagat dunia maya dihebohkan dengan munculnya imbauan agar tidak keluar rumah pada 21 Desember, akrena ada fenomena Solstis, benarkah demikian?

NASA
ILUSTRASI. Fenomena Solstis adalah titik balik matahari yakni ketika matahari berada di paling utara. (NASA) 

Kondisi ini, kata Andi, menyebabkan Solstis Juni.

Sebaliknya, terkadang kutub selatan dan belahan Bumi selatan condong ke Matahari, sementara kutub utara dan belahan Bumi utara menjauhi Matahari.

"Inilah kondisi saat Solstis di bulan Desember, atau disebut juga Solstis Desember," jelas dia.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Muncul di Langit Malam Kota Samarinda

Andi menyampaikan, Solstis dapat terjadi di tanggal berbeda untuk jangka waktu paling singkat antara 1000-1500 tahun dan paling lama 4500-5000 tahun.

Perbedaan tanggal disebabkan pergeseran titik perihelion atau titik terjauh Bumi dari Matahari terhadap Solstis.

Semakin dekat Solstis Juni dengan perihelion, maka Solstis Juni dan Solstis Desember akan terjadi di tanggal yang lebih awal.

Namun, semakin dekat Solstis Desember dengan perihelion, maka Solstis Juni dan Solstis Desember akan terjadi di tanggal yang lebih akhir.

Kendati demikian, Andi menambahkan, tanggal terjadinya fenomena Solstis pada umumnya masih berdekatan, yakni selisih satu hari, tepatnya selisih kurang dari 6 jam.

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Lengkap dengan Niat Sholat Gerhana Bulan Sendiri dan Berjamaah

"Hal ini karena periode tropis Bumi mengelilingi matahari rata-rata 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, sehingga ada selisih rata-rata kurang dari 6 jam," ungkap Andi.

Oleh karena itu, lanjutnya, apabila tahun lalu terjadi pada 21 Desember malam waktu Indonesia, tahun berikutnya akan terjadi pada 22 Desember dini hari atau pagi hari.

Baik Solstis Juni maupun Desember, tidak memiliki dampak buruk pada manusia hingga dilarang keluar rumah.

Andi meluruskan, fenomena ini juga tidak berkaitan dengan letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, maupun banjir rob.

"Fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan Solstis dikarenakan Solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi," kata dia.

Baca juga: Malam Ini Terjadi Fenomena Langit Gerhana Bulan Total, Ini Doa Ketika Melihat Gerhana Bulan Total

"Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi," tambahnya.

Secara umum, fenomena Solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari saat terbit, berkulminasi, dan terbenam.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved