Berita Nasional Terkini

KPK Geledah Kantor Gubernur Jatim, Rocky Gerung: Khofifah Punya Potensi Jadi Cawapres Anies Baswedan

Pengamat politik Rocky Gerung soroti adanya kantor Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang di geledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Canva
Pengamat politik Rocky Gerung soroti adanya kantor Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang di geledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti adanya kantor Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang di geledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim KPK kepada Khofifah yaitu terkait pengembangan kasus korupsi dana hibah oleh Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.

Dalam tayangan Rocky Gerung, penggeledahan kantor Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dikaitkan dengan keterangan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebagaimana diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan telah mengkritik cara kerja KPK dalam memberantas korupsi.

Luhut Binsar Pandjaitan melalui acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2022-2024, Selasa (20/12) menyebut bahwa KPK tak perlu sering melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Mengomentari itu, sebagai pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan bahwa persoalan tersebut terlihat tidak ada hubungannya.

Menurut Rocky Gerung, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memiliki potensi untuk menjadi Wapres untuk Anies Baswedan.

"Jadi kalau kita lihat konteks itu, Anies Baswedan akan dicegah untuk me-wapres kan Khofifah,"

"Karena suara Khofifah itu yang justru yang akan jadi penentu," kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Luhut dan Mahfud MD Tak Setuju Ada OTT KPK, Rocky Gerung Sebut Standar Moral Pejabat Makin Turun

Berdasarkan pelajaran statistik Rocky Gerung, apabila Anies Baswedan mendapatkan tiket, menurutnya pasti datang dari wilayah Jawa Timur.

Sederhananya, elektabilitas Anies Baswedan akan di supply oleh Jawa Timur.

Karenanya, Rocky Gerung sebut adanya Khofifah Indar Parawansa diperlukan dalam hal tersebut.

Untuk diketahui, penyidik KPK telah melakukan penggeledahan Kantor Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada Rabu, (21/12/2022).

Penggeledahan tersebut buntut dari adanya pengembangan kasus korupsi dari Sahat Tua Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD.

Baca juga: Jokowi Khawatir dengan Gagalnya Capres, Rocky Gerung: Tak Ada Ketegasan Presiden tentang Pemilu

Meskipun begitu, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru, Mapolda Jatim, Kamis (22/12/2022), Khofifah mengaku tidak ada dokumen yang dibawa dari ruang kerjanya.

"Yang terkonfirmasi di ruang gubernur, tidak ada dokumen yang dibawa," kata Khofifah.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memastikan untuk mendukung proses hukum yang telh menjerat Sahat Tua Simanjuntak.

Sementara itu, Rocky Gerung kaitkan persoalan Khofifah dengan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau di hubungkan dengan keterangan pak Luhut Binsar Pandjaitan, pasti bukan Khofifah yang dimaksud,"

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Pemerintah Pusat Tidak Fokus pada Daerah, Sibuk dengan Perpanjangan Kekuasaan

"Justru orang anggap, pak Luhut Binsar Pandjaitan bekerja untuk menghalangi Anies Baswedan melalui pemeriksaan Khofifah," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa hal tersebut bukan menjadi alasan dari Luhut Binsar Pandjaitan.

"Pak Luhut sudah benar normatif, tetapi karena keadaan politik menganggap bahwa apapun yang diucapkan Istana itu pasti ada maksud buruk," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, sudah terdapat dalil dimana apapun yang diucapkan oleh Istana pasti terdapat maksud buruk di dalamnya.

"Itu penyebabnya adalah mulai dari keterangan pak Jokowi yang kadangkala ngaco (omong kosong),"

"Jadi orang selalu melihat upaya pemberantasan korupsi yang dimaksud oleh pak Luhut hany sekedar untuk menghalangi organ dari Istana itu di tangkap," kritik Rocky Gerung.

Bagi pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung, untuk memahami hal paling mendasar dari adanya penyebab korupsi di Indonesia ada dua hal.

"Apa penyebab korupsi? cuma dua. Yaitu power eksesif, power yang surplus atau moral yang defisit," kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Selasa (20/12/2022).

Menurut Rocky Gerung, sistem demokrasi yang paling bagus adalah adanya oposisi.

Dengan diterapkannya oposisi di dalam sistem demokrasi, Rocky Gerung mengatakan korupsi justru akan berkurang. (*)

Berita Rocky Gerung

Berita Khofifah

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved