Berita Nasional Terkini
Firli Bahuri Tersangkakan Anies Lewat Formula E, Rocky Gerung Sebut Ada Catatan Akuntansi yang Buruk
Pengamat politik Rocky Gerung soroti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri yang tersangkakan Anies Baswedan lewat Formula E.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri yang tersangkakan Anies Baswedan lewat Formula E.
Menyikapi tindakan Firli Bahuri, menurut Rocky Gerung upaya mempersangkakan Anies Baswedan terkait dugaan kasus korupsi Formula E adalah tindakan yang berlebihan.
"Percuma juga, Firli iya dia Ketua KPK, tetapi apa yang dia perintahkan itu tergantung kesanggupan sebetulnya dari para penyidik yang sudah punya misi," kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Sabtu (24/12/2022).
Rocky Gerung mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara visi yang potensial dengan visi yang dicari-cari.
"Kan penyidik dididik dengan cermat metodologinya, begitu disebut seseorang radarnya langsung bekerja, begitu disebut kasus, radarnya bekerja,"
"Jadi ketika disebut Anies Baswedan, para penyidik berpikir ini pasti politis tuh," lanjut Rocky Gerung.
Mantan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengatakan bahwa persoalan ini sudah diduga akan diledakkan.
Menurut Rocky Gerung, mungkin saja pada kasus ini terdapat adanya kesalahan administrasi dalam pelaporan atau disebut sebagai pencatatan akuntansi yang buruk.
Melihat situasi tersebut, bagi Rocky Gerung apabila persoalan tersebut dipaksakan menjadi dugaan korupsi, maka yang terjadi untuk upaya menjegal Anies Baswedan sebagai Presiden.
Baca juga: KPK Geledah Kantor Gubernur Jatim, Rocky Gerung: Khofifah Punya Potensi Jadi Cawapres Anies Baswedan
Menurutnya, inti dari persoalan tersebut bukan lagi dugaan pada kasus korupsi, tetapi upaya yang sengaja dibuat untuk menghalangi Anies Baswedan.
"Jadi pak Firli, pilihannya terlalu berlebihan. Semakin Anies Baswedan elektabilitasnya naik, semakin dicari-cari kesalahannya itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyampaikan untuk mengambil sikap praduga tak bersalah terhadap Anies Baswedan, termasuk Firli Bahuri.
Disamping itu, Rocky Gerung melanjuti bahwasanya posisi yang terjadi saat ini akan berubah sejalan dengan semakin kuatnya politik yang diasuh dari Istana dalam mempersoalkan kasus.
Menurut pandangan Rocky Gerung, semakin lama adanya kasus yang terjadi, maka kasus tersebut nampak hanya diarahkan pada Anies Baswedan.
Baca juga: Luhut dan Mahfud MD Tak Setuju Ada OTT KPK, Rocky Gerung Sebut Standar Moral Pejabat Makin Turun
Terlebih lagi, Rocky Gerung singgung adanya Presiden yang tengah mempersoalkan sungai-sungai yang di naturalisasi oleh Anies Baswedan untuk dinormalisasikan.
"Ada semacam perencanaan sistematis untuk menghalangi Anies Baswedan,"
"Yang paling mudah tentu melalui KPK, karena kalau Anies dipanggil bolak-balik berarti dia gak punya kesempatan untuk sosialisasi," kata Rocky Gerung.
Sebab disamping itu, Rocky Gerung menyampaikan bahwasanya KPU telah membuatkan semacam fatwa sosialisasi.
"Yang penting jangan mengajukan nama sebagai atau membujuk orang untuk nyoblos," ujar Rocky Gerung.
Baca juga: Jokowi Khawatir dengan Gagalnya Capres, Rocky Gerung: Tak Ada Ketegasan Presiden tentang Pemilu
Disimpulkan oleh Rocky Gerung, segala peralatan kekuasaan memang dipakai untuk menghadang seseorang yang sedang meroket.
Sebagaimana diketahui, Firli Bahuri disebut memaksakan pengusutan dugaan kasus korupsi balap mobil listrik Formula E.
Pasalnya, Firli Bahuri meminta penyelidikkan dinaikkan ke tahap penyidikan tanpa menunggu adanya tersangka.
Tetapi tim penyelidik dan penyidik rupanya kompak untuk tidak melakukan pengusutan kasus dikarenakan kurangnya bukti.
Hal itu yang membuat sikap pimpinan KPK menjadi terbelah.
Terkait itu, Rocky Gerung menjelaskan kepentingan Firli Bahuri yang mempersangkakan Anies Baswedan.
Sebab, hal tersebut menjadi pertanyaan dari Hersubeno Arief selaku Jurnalis Senior.
"Kepentingannya pak Firli ngotot mempersoalkan Anies Baswedan itu apa? karena dia kan bagaimana pun bukan kompetitor Anies," tanya Hersubeno Arief.
Menjawab hal itu, Rocky Gerung mengatakan, "Itu menjadi pertanyaan orang, pak Firli proksinya siapa sebenarnya? Apa dibelakangnya ada kasus besar?" jawab Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, jika benar adanya terdapat kasus besar, pastinya para penyidik akan sibuk untuk mengurus itu.
"Kan DPR DKI sudah menerima laporan pertanggungjawaban Anies Baswedan, itu artinya dia sudah selesai menjalankan tugasnya," ujar Rocky Gerung. (*)