Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Berdampak Ekologis ke Daerah Lain, Budayawan Kaltim Beri Contoh Bandara di Kulon Progo

Yustinus menilai dalam menyoroti dampak sebuah pembangunan, haruslah dipikirkan adalah dampak dalam waktu terdekat, temasuk IKN di Kaltim.

HO/AZHARI NORIS
Suasana FGD Gema Kebangsaan bertemakan IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia di Universitas Balikpapan, Selasa (27/12/2022). (HO/AZHARI NORIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dampak ekologi merupakan salah satu aspek yang paling banyak disorot dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di KalimantanTimur.

Dampak ekologi ini, disebut Budayawan Kaltim, Yustinus Sapto Hardjanto, sebagai budaya hijau atau peradaban ekologis.

“Pembangunan yang terjadi, tak hanya di IKN, berpotensi berdampak ekologis di wilayah lain,” kata Yustinus dalam Diskusi Urun Pikir bertemakan IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia, di Universitas Balikpapan Selasa (27/12/2022).

Yustinus lalu memberi contoh dampak pembangunan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo.

“Untuk membangun bandara di Kulon Progo, daerah lain mengalami kerusakan ekologi. Di Kulon Progo sendiri kehilangan sawah, lalu di Purworejo kehilangan gunung karena dipangkas untuk menguruk sawah-sawah di Kulon Progo yang dijadikan bandara,” katanya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR Hetifah Beber Potensi Peran Perempuan Kaltim di IKN Nusantara

Baca juga: Masyarakat Adat Rentan Tertolak dari IKN, Dewan AMAN Kaltim: Kalau Betawi masih Punya Banyak Tanah

Hal ini pun bisa terjadi dalam konteks pembangunan IKN di Kaltim.

“Misal untuk kebutuhan batu, bisa mempengaruhi daerah pemasok seperti Palu jika diekplore habis-habisan. Lalu untuk kebutuhan semen, bisa jadi mengancam keberadaan karst di Kaltim,” papar Yustinus.

Karena itu, Yustinus menilai dalam menyoroti dampak sebuah pembangunan, haruslah dipikirkan adalah dampak dalam waktu terdekat, temasuk di IKN. 

“Jika kita bicara dampak IKN, 20 atau 30 tahun mendatang mungkin sudah teratasi. Tapi dampak dalam waktu dekat yang harus diantisipasi,” katanya.

Sebagai informasi diskusi ini digelar oleh Gema Kebangsaan didukung oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Selain Yustinus, hadir nasarasumber hadir di antaranya Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian secara virtual; Rektor Uniba, Isradi Zainal; dan Dewan AMAN Kaltim, Margaretha Seting Beraan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved