7 Wilayah di Kutai Kartanegara Waspada Cuaca Ekstreme Hingga 11 Januari 2023

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem dalam enam hari ke depan.

BMKG Stasiun Balikpapan mengeluarkan kewaspadaan dini terhadap prakiraan cuaca ekstreme berupa hujan sedang, lebat, disertai prtir dab angin kencang pada 6-11 Januari 2023.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi SAMS Sepinggan Balikpapan, Erika Mardiyanti, memberi atensi kepada sejumlah wilayah, termasuk di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ada 7 wilayah atau kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang patut diwaspadai imbas cuaca ekstreme tersebut.

Baca juga: Tak Bisa Melaut Karena Cuaca Ekstrem, Nelayan di Manggar Balikpapan Isi Waktu Luang Kumpulkan Sampah

Baca juga: BPBD Kaltim Minta Masyarakat Siaga Ada Potensi Cuaca Ekstrem di 7 Daerah

"Ke-tujuh kecamatan tersebut Tenggarong, Muara Badak, Sebulu, Muara Muntai, Tabang, Muara Jawa dan Samboja," ungkapnya, Sabtu (7/1/2023).

Dalam siaran resminya, Erika menjelaskan, adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin.

Kemudian perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Kaltim.

Ditambah dengan masih hangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar.

Hal ini mendukung peluang pembentukan beberapa kelompok awan hujan, pada periode 6 hingga 11 Januari 2023.

Kondisi ini, kata Erika, menyebabkan cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Bahkan, memicu bencana hidrometeorologi atau genangan air. Dengan perkiraan air pasang maksimum mencapai 2,8 meter.

"Ini diperkirakan akan terjadi di Perairan Kaltim pada 8-10 Januari 2023, sekira pukul 19.00-22.00 Wita," paparnya.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Pilih Jas Hujan yang Aman buat Motoran saat Cuaca Ekstrem

Untuk itu, BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur, termasuk Kutai Kartanegara untuk selalu waspada.

Yakni, terhadap dampak cuaca ekstrim yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air di beberapa wilayah.

"Kami berharap seluruh masyarakat bisa waspada dan terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dan iklim BMKG, agar risiko cuaca ekstrem dapat diminimalisir,” imbaunya. (*)