Kongres PSSI

Fakta Lain Iwan Budianto yang Ogah jadi Exco PSSI, Disorot Soal Liga 2, Arema dan Tragedi Kanjuruhan

Terkuak fakta lain Budianto yang ogah jadi Exco PSSI, disorot soal Liga 2, Arema hingga Tragedi Kanjuruhan.

Editor: Doan Pardede
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto. Terkuak fakta lain Budianto yang ogah jadi Exco PSSI, disorot soal Liga 2, Arema hingga Tragedi Kanjuruhan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terkuak fakta lain Budianto yang ogah jadi Exco PSSI, disorot soal Liga 2, Arema hingga Tragedi Kanjuruhan.

Bicara sosok Budianto yang ogah jadi Exco PSSI, sejumlah hal menarik akan terkuak, mulai dari disorot soal Liga 2, Arema hingga Tragedi Kanjuruhan.

Untuk diketahui, Executive Committee Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau Exco PSSI adalah bagian dari PSSI yang mempunyai beberapa tugas dan wewenang.

Anggota Komite Eksekutif PSSI ini ditunjuk delegasi wakil PSSI melalui KLB (Kongres Luar Biasa) berdasarkan syarat-syarat tertentu.

Baca juga: Terkuak Kans Erick Thohir dan La Nyalla, Terjawab Siapa Calon Ketua PSSI 2023 Paling Berpeluang?

Kongres Luar Biasa PSSI akan dilaksanakan pada tahun 2023 ini.

Melalui kongres tersebut, seperti yang diungkap situs PSSI, delegasi atau voters nanti akan memilih Exco PSSI.

Secara garis besar, Exco PSSI didefinisikan sebagai salah satu jabatan di lingkungan PSSI.

Mereka bertugas mengurus hal-hal tertentu, di antaranya mengatur kompetisi-kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia.

Alasan Iwan Budianto tidak Bersedia Mencalonkan dan Dicalonkan Jadi Exco PSSI 2023-2027

Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto tidak akan mencalonkan dan juga tidak bersedia dicalonkan sebagai Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027.

Adapun alasan dari keputusannya itu karena tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, (1/10/2023) yang merenggut banyak korban meninggal.

"Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI," kata Iwan Budianto, dilansir BolaSport.com dari laman PSSI.

"Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Iwan Budianto berharap Kongres Luar Biasa (KLB) dapat berjalan lancar.

"Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027 bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara," ujarnya.

Sementara itu, sebelum Kongres Luar Biasa, PSSI akan melaksanakan Kongres Biasa 2023 pada Minggu (15/1/2023) di Hotel Sultan, Jakarta.

Adapun agenda Kongres Biasa tersebut seperti pengesahan laporan ativitas serta keuangan 2022, rencana program serta anggaran 2023, penetapan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Baca juga: STY Out Trending! Terjawab Sudah Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia? Terkuak Keputusan PSSI

Profil Iwan Budianto

Iwan Budianto adalah Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023.

Iwan Budianto terpilih sebagai Waketum PSSI mendampingi Mochamad Iriawan atau Iwan Bule pada tahun 2019.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa IB ini juga sempat menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI.

Iwan sendiri juga pernah pernah menjabat sebagai CEO Pelita Jaya dan Arema FC.

Ia lahir di Kota Malang, Jatim, pada 24 Januari 1974.

IB sudah mempunyai istri bernama Ni Putu Evi Shinta Dewi.

Pasangan ini dikaruniai 2 orang anak yang bernama Laksmi Arista Vyanda dan laras Carissa Devinta.

Karier IB sudah cukup malang melintang di dalam kepengurusan sepak bola di tanah air.

Dia tercatat pernah menangani klub Persik Kediri.

Ia juga sempat menjadi CEO Pelita Jaya dan Arema Cronus.

Ayah dua anak ini juga mempunyai jabatan penting di kepengurusan PSSI.

Bahkan, Iwan Budianto rela meninggalkan jabatan sebagai CEO Arema FC demi fokus di PSSI.

Iwan Budianto sendiri menjadi wakil ketua PSSI menggantikan Joko Driyono yang diangkat sebagai PLT ketua umum kala itu pada kongres di Bali, Desember 2018.

Baca juga: Hebat, PSSI Sewakan Private Jet untuk Timnas Indonesia Selama Piala AFF 2022

Setelah itu, dia resmi terpilih sebagai Waketum PSSI mendapimngi Mochamad Iriawan atau Iwan Bule periode 2019-2023.

Dalam kariernya, Iwan Budianto juga sempat ditunjuk menjadi Ketua Panitia Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.

Sosok Iwan Budianto Disorot saat PSSI Umumkan Setop Liga 2

Pentolan tiga kelompok suporter Sriwijaya FC, Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah SH, Cafo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH, dan Ketum Sriwijaya Mania (S-MAN) Edi Ismail meluapkan kekecewaan yang mendalam setelah santer kabar bahwa Otoritas Sepakbola tanah air, PSSI dikabarkan Kamis (12/1/2023) malam bakal menanggapi desakan klub-klub agar Liga 2 dihentikan total.

Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah menyebut jika toh nantinya besok diputuskan Liga 1 tanpa degradasi. Alias Liga 1 tetap jalan dan Liga 2 distop, ia menilai ini tidak adil dan tidak profesional.

"Karena pertandingan liga tanpa degradasi itu namanya lari dari tanggung jawab pasca tragedi Kanjuruhan Malang," kata Yayan.

Ia berpendapat, seharusnya pertandingan dilanjutkan sesuai dengan jadwal dari awal, boleh saja ada perubahan misalkan tanpa penonton.

Tapi kalau sistem pertandingannya dirubah maka akan ada dampak yang sportivitas yang tidak sehat.

Menurutnya, pihak keamanan terlalu berlebihan karena dalam memproteksi peraturan pertandingan, seakan akan tidak dapat izin dari keamanan, padahal semua tahu ratusan korban tragedi Kanjuruhan salah satunya kesalahan Protap oknum keamanan.

Ia juga menyebut, sepertinya PSSI melanjutkan liga kali ini hanya untuk menunaikan kontrak sponsor, tidak serius dalam melanjutkan pertandingan.

"Kami kasihan dengan klub liga 2 yang sudah banyak menghabiskan energi dalam pertandingan-pertandingan terakhir. Dampaknya pada sponsor di musim depan," pungkas Yayan.

Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH dengan sprontal meminta agar para pengurus sepakbola tanah air yang dinilainya tidak becus agar sportif mengundurkan diri saja.

"Kalau saran kami bubarkan saja pengurus PSSI yang baru ini tidak becus karena tragedi Kanjuruhan tidak tuntas-tuntas. Yang tidak ada malu lagi Ketua PSSI baru seperti tidak ada dosa masalah Kanjuruhan. Ujungnya Liga 1 diputar hanya untuk memenuhi hasrat sponsorship," tegas Qusoi.

Ia juga menyebut hal yang lucu terjadi pada kompetisi di tanah air jika memang nantinya Liga 1 tetap digulirkan tanpa degradasi.

"Buat apa gunanya kompetisi. Bikin pertandingan biasa sajalah. Sedangkan pertandingan Tarkam saja bertarung mati-matian untuk menjadi juara. Ini lucu. Kasihan juga klub-klub Liga 2 yang mati-matian latihan untuk naik Liga 1. Yang mencari dana pontang-panting agar lolos ke Liga 1," kata Qusoi.

Ia juga melihat keanehan itu tarik ulur antara PSSI dengan PT LIB. Di sini terlihat banyak tekanan sponsorship Liga 1 itu mati-matian harus diputar. Tapi PSSI dan PT LIB ini kebingungan. Belum lagi pihak kepolisian yang mungkin belum bisa mengizinkan.

"Kami berharap PSSI yang baru ini mohon mundurkan diri saja sekalian. Apalagi Arema FC itu pemilik saham terbesarnya Iwan Budianto pengurus PSSI. Kan lucu, aneh. Karena tragedi Kanjuruhan, seluruh Liga berantakan. Kami berharap Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas supaya clear masalah ini," pinta Qusoi.

Begitu juga Ketum Sriwijaya Mania Edi Ismail mengaku melihat PSSI besok bakal mengumumkan dihentikannya kompetisi Liga 2 dan tetap menyelesaikan gelaran Liga 1.

"Kalau kita perhatikan kompetisi Liga 2 tidak bergulir lagi. Separoh klub infonya santer menyatakan minta diulang baru lagi. Kompetisi yang sudah diputar dan teehenri kemarin agar tidak diteruskan lagi. Kebanyakan klub vailid tidak bisa bayar pemain. Karena sponsor mutuske kontrak," kata Edi Ismail.

Menurutnya, insan sepakbola melihatnya Badan Liga juga sepertinya terpaksa menggulirkan Liga 1.

"Kita ingin kalo bisa 2023 operator Liga 2 dibedakan dengan Liga 1. Sehingga tidak rancu seperti ini. Satu saja mengendalikan dia kewalahan dan PSSI juga tidak tegas. Kalo bisa buka kompetisi Liga 2 yang baru mulai Januari sampai akhir tahun. Dan bisa ada penonton. Bagaimana klub ada masukan, kalau tidak diperbolehkan penonton. Bubarkan saja kompetisi ini. Tidak ada gregetnya," pungkas Edi seperti dilansir Sripoku.com di artikel berjudul Santer PSSI Umumkan Stop Liga 2, Tiga Kelompok Suporter Sriwijaya FC Luapkan Kekecewaan.

Berita Nasional Terkini Lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved