Mata Lokal Memilih

PPP Tentukan Capres di Mukernas, Persilakan Sandiaga Uno hingga Ridwan Kamil Dekati Akar Rumputnya

PPP akan tentukan capresnya di Mukernas, persilakan Sandiaga Uno, Erick Thohir hingga Ridwan Kamil untuk mendekatai akar rumputnya

Editor: Amalia Husnul A
TribunJabar.id
Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, saat diwawancara TribunJabar.id seusai menghadiri Harlah Ke-50 PPP di Sumedang, Minggu (15/1/2023). PPP akan tentukan capresnya di Mukernas, persilakan Sandiaga Uno, Erick Thohir hingga Ridwan Kamil untuk mendekatai akar rumputnya 

“Bolak-balik saya katakan bahwa PPP itu adalah partai yang dalam proses menentukan siapa yang bakal diusung capres-cawapres itu bottom up, mendengarkan aspirasi dari bawah,” ujar dia.

Arsul Sani menyatakan, PPP tidak terburu-buru dalam menentukan pasangan capres dan cawapresnya yang akan diusung.

Pasalnya, pendaftaran paslon capres-cawapres masih dilakukan 8-9 bulan ke depan.

Baca juga: Masa Jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat Tersisa 8 Bulan, Fokus Kang Emil Saat Ini

Pun, hingga kini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum menentukan batas akhir pengusungan capres-cawapres.

“Maka, sebelum ke sana, PPP akan menetapkan di forum internal terlebih dahulu.

Kalau tidak salah PAN sudah menetapkan di Rakernas.

Kami nanti di Mukernas,” imbuhnya.

Diketahui PPP nampak menjalin kedekatan dengan Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.

Sandiaga Uno merupakan kader Partai Gerindra dan telah menyatakan tetap loyal dan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

Sementara itu, Ridwan Kamil tengah menjalin kedekatan dengan Partai Golkar.

Adapun Erick Thohir dalam beberapa waktu terakhir terlihat kerap mengikuti kegiatan PAN, dan telah mengajukan diri sebagai calon ketua umum PSSI.

Baca juga: Di Medsos Ramai Dibahas Masjid Al Jabbar Pakai Dana APBD Rp 1 T, Ridwan Kamil: Disepakati Musrenbang

Saat ini PPP telah bergabung dalam KIB bersama Golkar dan PAN.

Sandiaga Uno sempat diisukan beralih ke PPP

Mardiono mengatakan bahwa pihaknya tidak berkompeten untuk mengambil kader partai lain.

"Tetapi dalam politik, berpindah itu keniscayaan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved