Liga Champions
Stefano Pioli Bisa Bernafas Lega Jelang AC Milan vs Tottenham di Liga Champions, Mike Maignan Pulih
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli bisa sedikit bernafas lega jelang laga kontra Tottenham Hotspur di babak 16 besar Liga Champions, Mike Maignan pulih.
TRIBUNKALTIM.CO - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli bisa sedikit bernafas lega jelang laga kontra Tottenham Hotspur di babak 16 besar Liga Champions, terkait kesembuhan Mike Maignan.
Pasalnya, Mike Maignan merupakan salah satu pilar utama AC Milan, ketidakhadirnnya berdampak cukup siginifikan terhadap performa Rossoneri diberbagai ajang.
Namun, kabar baik datang dari Mike Maignan, penjaga gawang asal Prancis itu dikabarkan siap kembali ke lapangan saat AC Milan berhadapan dengan Tottenham Hotspur di Liga Champions.
Kini, Mike Maignan terus berupaya untuk segera menuntaskan penyembuhannya, yang menyebabkan dirinya absen membela AC Milan selama kurang lebih 4 bulan.
Bahkan, akibat cederanya itu, Mike Maignan juga gagal memperkuat Timnas Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar.
Namun kini, kabar baik tengah menghampiri AC Milan khususnya soal kepulangan Mike Maignan.
Absennya pemain Prancis tersebut demikian berdampak bagi performa AC Milan dan Stefano Pioli berharap agar Mike Maignan bisa kembali cepat mungkin.
Sebelumnya, proses pemulihan Mike Maignan dari cedera mengalami kemunduran dan AC Milan memutuskan untuk tidak terlalu terburu-buru.
Baca juga: Disia-siakan Liverpool, Naby Keita Menuju AC Milan di Bursa Transfer Liga Italia?
Dikutip Tribun Bali via laman MilanNews, Jumat 20 Januari 2022, Mike Maignan telah menjalani tes medis baru-baru ini dan memperlihatkan pemulihannya berjalan dengan baik.
Namun AC Milan dikabarkan bakal tetap berhati-hati, kendati Mike Maignan dilaporkan sudah siap untuk diturunkan pada laga kontra Tottenham Hotspur di Liga Champions pada Rabu (14/2/2023).
AC Milan saat ini tengah membutuhkan penjaga gawang dan mengakhiri masa paceklik di kompetisi Serie A maupun persiapan menghadapi Liga Champions.
Mike Maignan adalah pemain kunci bagi AC Milan sebagai lini pertahanan terakhir Rossoneri, ia juga dikenal sebagai kiper yang mampu membangun serangan dari belakang.
Sebelumnya AC Milan harus menelan kembali pil pahit setelah kalah telak lawan Inter Milan di laga final Super Coppa Italia, Kamis (19/1/2023) dinihari.
Pasukan Simone Inzaghi sukses meraih kemenangan telak di laga AC Milan vs Inter Milan lewat skor 0-3 di King Fahd International Stadium.
Tiga gol I Nerazzurri di laga AC Milan vs Inter Milan masing-masing dicetak oleh Federico Dimarco menit 10, Edin Dzeko menit 21 dan Lautaro Martinez menit 77.
Baca juga: AC Milan dan Real Madrid Jadi Korban Cristiano Ronaldo, Foto Bareng CR7 Sebelum Laga Jadi Sebab
Atas hasil tersebut Inter Milan kembali sukses mempertahankan gelar Super Coppa Italia setelah di musim sebelumnya mereka juga berhasil mengalahkan Juventus di final lewat skor 2-1.
Jalannya Laga
Pada babak pertama Inter Milan unggul atas AC Milan dengan skor 2-0.
Gol Inter dilesakkan oleh Federico Dimarco (10') dan Edin Dzeko (21').
Kemudian pada awal babak kedua AC Milan langsung tampil menyerang.
Sayangnya tiga sepakan yang mereka lesakkan masih belum mampu menemui sasaran.
Hingga menit ke-50, Olivier Giroud dkk lebih mendominasi permainan.
Pada menit ke-63, Inter Milan memperkuat pertahanannya.
Baca juga: AC Milan Kehabisan Bensin Imbas Kalah Telak dari Inter Milan, Gelar Juara Liga Italia Bisa Melayang
Robin Gosens masuk menggantikan Federico Dimarco.
Sementara AC Milan langsung melakukan penyegaran dengan memasukkan tiga nama baru.
Simon Kjaer digantikan oleh Pierre Kalulu.
Charles De Ketelaere masuk, Brahim Diaz keluar.
Lalu Divock Origi masuk menggantikan Junior Messias.
Pada menit ke-71, Simone Inzaghi kembali melakukan pergantian pemain.
Joaquin Correa menggantikan Edin Dzeko sementara Nicolo Barella digantikan Roberto Gagliardini.
Baca juga: Rapor 11 Pemain Inter Milan Usai Bungkam AC Milan dan Juara Piala Supercoppa Italia 2022
Hingga lima belas menit terakhir babak kedua, Nerazzurri tampak nyaman mempertahankan keunggulannya.
Inter memastikan gol ketiga mereka pada menit ke-77.
Kali ini giliran Lautaro Martinez yang menyarangkan gol ke gawang Ciprian Tatarusanu.
Hingga peluit akhir dibunyikan, skor 0-3 untuk kemenangan Inter tak berubah.
Dengan ini, Inter sukses mempertahankan gelar dan meraih trofi ketujuh di Super Coppa Italia.
Profil Mike Maignan
Mike Maignan merupakan kiper asal Prancis telah menghiasi skuad AC Milan sejak musim 2021/2022.
Baca juga: Rapor 11 Pemain Inter Milan Usai Bungkam AC Milan dan Juara Piala Supercoppa Italia 2022
Betul, kiper berusia 28 tahun ini dibeli dari Lille, juara Ligue I musim 2021.
Namun, jika dilihat dari latar belakang karir sepakbolanya, kiper bertinggi badan 191 sentimeter ini cukup akrab dengan Paris Saint Germain.
Maignan berlatih sepakbola sejak tahun 2003 bersama akademi sepakbola Villiers le Bel JS.
Enam tahun di sana, Maignan direkrut akademi sepakbola salah satu klub profesional di Prancis, yakni Paris Saint Germain.
Ia lantas terus berada di Paris Saint Germain mulai dari U17 hingga U19.
Karir sepakbola pria kelahiran 3 Juli 1995 ini terus berlanjut hingga tembus skuat Paris Saint Germain B.
Tidak butuh waktu lama, ia berhasil menembus skuat utama Paris Saint Germain di tahun 2013.
Baca juga: Fabrizio Romano Sudah Bersabda, Dipastikan Rafael Leao Perpanjang Kontrak Bersama AC Milan
Sayang beribu kali sayang, meski berhasil menembus skuad utama di usia 17 tahun, Maignan hanya bisa bertahan dua musim.
Dalam periode musim 2013/2014 dan 2014/2015, ia tidak satu kalipun turun ke lapangan hijau di kompetisi Ligue 1.
Maignan kalah bersaing bersama Salvatore Sirigu, kiper asal Italia yang di dua musim itu menjadi kiper utama Paris Saint Germain.
Musim selanjuntya, Maignan yang jasanya seakan tidak akan pernah terpakai di klub tempat dirinya memulai karir sepakbola dijual ke Lille.
Musim pertama bersama klub yang menjadi pesaing Paris Saint Germain di Ligue I, Maignan akhirnya bisa merasakan turun di suatu pertandingan resmi.
Meski hanya tampil empat kali di Ligue I musim 2015/2016, setidaknya pencapaian Maignan jauh lebih baik ketimbang dua musim bersama Paris Saint Germain.
Di musim 2017/2018, menjadi titik balik bangkitnya karir sepakbola Maignan.
Baca juga: Hasil AC Milan vs Inter Milan Final Super Italia Skor 0-3, Inzaghi Samai Torehan Marcello Lippi
Vincent Enyeama yang sebelumnya menjadi kiper utama Lille meninggalkan klub di usia 34 tahun.
Sontak, Maignan yang masih berusia 21 tahun langsung menjadi kiper andalan pelatih Lille di musim 2017/2018, Marcelo Bielsa.
Sayangnya, Maignan gagal mengangkat prestasi timnya karena hampir saja terdegradasi dari Ligue I karena finish di peringkat 17, dua trip di atas zona degradasi.
Beruntung bagi Maignan, ketika Lille dilatih Christophe Galtier di musim 2018/2019, ia masih menjadi pilihan utama klub.
Maignan menjawab kepercayaan sang pelatih dengan tampil apik berhasil membuat 15 clean sheets.
Lille saat itu hanya kalah dari Paris Saint Germain di klasemen akhir Ligue I musim 2018/2019 yang keluar sebagai juara.
Dianggap punya kontribusi tinggi mengangkat prestasi tim, Maignan masih menjadi kiper utama Lille dimusim 2019 2020.
Baca juga: Rapor 16 Pemain AC Milan usai Babak Belur Dikalahkan Inter Milan, Gelar Piala Super Italia Melayang
Ia tampil di seluruh pertandingan yang dimainkan Lille, sayangnya prestasi di akhir musim tidak sebaik musim sebelumnya karena Lille finish di peringkat 4.
Puncak karir Maignan di Lille terjadi di musim lalu, dimana Lille berhasil mendapat gelar juara mereka yang kelima.
Lille unggul satu angka dari Paris Saint Germain, yang secara materi pemain lebih berkualitas ketimbang Lille.
Lille hanya kebobolan 23 gol dan 21 partai berhasil dilalui tanpa kebobolan.
Maignan selalu dimainkan di Ligue I musim 2020/2021.
Kini, kebersamaan Maignan bersama klub yang berjasa mengangkat karir sepakbolanya sudah berakhir karena dirinya menerima pinangan AC Milan.
Klub raksasa asal Italia itu diyakini menjadikan Maignan sebagai suksesor Gianluigi Donnaruma yang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di AC Milan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.