Ketua Komunitas Barongsai Setya Dharma Balikpapan Beri Tips untuk Pemula

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Barongsai menjadi ikonik perayaan tahun baru Imlek.

Banyak pusat industri maupun pariwisata yang mengundang Komunitas Barongsai menjadi pengisi acara dalam perayaan tersebut.

Tak terkecuali Komunitas Barongsai Setya Dharma Balikpapan.

Komunitas barongsai yang memiliki sekitar 30 anggota dengan lebih dari 10 kostum ini percaya bahwa barongsai akan mendatangkan kebaikan.

"Menurut kepercayaan, barongsai itu bisa mengusir hal-hal yang buruk untuk mendatangkan hal hal yang baik," ujar Ketua Komunitas Barongsai Setya Dharma, Lukman Hendra, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Sea World Ancol Masih Mengelar Pertunjukan Barongsai Dalam Air hingga Akhir Januari, Ini Jadwalnya

Baca juga: Aksi Barongsai Spektakuler Bius Puluhan Ribu Pengunjung Mall Plaza Balikpapan

Menurutnya, untuk melakukan tarian tradisional tersebut, mereka tidak harus melakukan ritual. Melainkan mementingkan stamina dan latihan fisik untuk tampil sempurna.

"Sebenarnya dasarnya barongsai ini adalah kungfu. Jadi justru harus latihan lebih ke kungfunya," tambahnya.

Sehingga, komunitas barongsai tersebut diminati masyarakat karena aksinya yang menghibur di beberapa pusat perbelanjaan dan perhotelan.

Untuk itu, Lukman memberikan tips melakukan tarian barongsai untuk pemula. Diantaranya latihan fisik dan mempelajaris setiap jenis hentakan musiknya.

"Kalau untuk pemula, dia harus banyak belajar tentang hentakan musiknya dan latihan fisik juga," jelasnya.

Baginya, semua orang bisa melakukan tarian barongsai. Untuk itu, ia menyarankan hal yang paling penting untuk mendalami tarian tersebut.

Diantaranya menjaga kesehatan untuk stamina yang lebih optimal, serta mau berlatih dengan tekun dan konsisten.

Baca juga: Sambut Tahun Baru Imlek, Besok BTC dan Mal Plaza Balikpapan Bakal Hadirkan Atraksi Barongsai

Lebih lanjut, ia berharap generasi muda dapat melestarikan seni tari barongsai tersebut.

"Semoga banyak generasi muda yang ikut latihan dan meramaikan supaya budaya di Indonesia bisa kita jaga, lestarikan, dan kita budayakan lebih baik lagi dan tidak diambil oleh negara lain," pungkasnya. (*)