Mata Lokal Memilih

Terjawab Sudah Nasib Anies di Pilpres 2024 Usai Paloh Bertemu Jokowi? Pengamat Beber Hal Mengejutkan

Terjawab sudah nasib Anies Baswedan di Pilpres 2024 setelah Surya Paloh bertemu Jokowi? pengamat ungkap Hal mengejutkan.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah nasib Anies Baswedan di Pilpres 2024 setelah Surya Paloh bertemu Jokowi? pengamat ungkap Hal mengejutkan.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, ada potensi Nasdem meninggalkan Anies Baswedan usai pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/1/2023).

Sebab, pada hari yang sama, sejumlah elite Nasdem juga melakukan pertemuan dengan elite Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Sekretariat Bersama (Sekber).

Baca juga: Anies Baswedan Tetap Tenang Meski Koalisi NasDem, PKS dan Demokrat Digoyang Badai Isu Perpecahan

"Khawatir Nasdem ini balik badan, balik arah suatu saat nanti akan tinggalkan Anies," kata Ujang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

Ia menjelaskan, selama ini terlihat ketidaksukaan Presiden Jokowi setelah Nasdem mendeklarasikan dukungan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden (capres).

"Di situlah titik pangkal masalahnya. Nah Nasdem tahu dan paham itu," ujarnya.

Sehingga, ia berpandangan, ketika Nasdem masih ngotot mendukung Anies, maka pertemuan dan komunikasi antara Surya Paloh dan Jokowi tak akan terjadi.

"Nah setelah komunikasi itu bisa dibangun kembali, maka manuver perubahan itu harus dilakukan oleh Nasdem," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis lalu.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto.

“Saya dengar begitu (ketemu Kamis sore). Tapi isi pembicaraannya saya belum mendapatkan konfirmasi dari Ketum,” ujar Sugeng dihubungi Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Ia mengungkapkan pertemuan keduanya berlangsung lebih dari satu jam. Pihak istana pun membenarkan bahwa Presiden Jokowi bertemu dengan Surya Paloh di istana pada Kamis sore.

"Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore," ujar Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dikonfirmasi, Jumat.

PDI-P Wanti-wanti

PDI Perjuangan (PDI-P) angkat bicara terkait pertemuan Paloh dan Jokowi.

PDI-P mewanti-wanti agar pertemuan tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik sesaat.

"Pak Jokowi selalu membuka pintu istana, dialog untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto di Kantor DPC PDI-P Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat kemarin.

"Tapi, ketika dialog itu ada yang menyalahgunakan hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya, maka Jokowi punya kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis seuai kewenangan presiden," ujarnya lagi.

Hasto menilai, pertemuan Paloh dan Jokowi sekadar pertemuan antar pimpinan partai politik dengan kepala negara.

Baca juga: Benarkah Jokowi Dukung Anies Baswedan Usai Surya Paloh Temui Presiden di Istana Negara?

Ia juga mengungkapkan bahwa Jokowi bakal mengumpulkan atau bertemu pimpinan partai politik, sebelum mengambil keputusan penting.

"Misal akan ada reshuffle, Pak Jokowi melakukan pemberitahuan. Tapi, pertemuan dengan Pak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketum parpol yang lain," kata Hasto.

Pertemuan Lebak Bulus

Sehari setelah Paloh dan Jokowi menggelar pertemuan, serta kunjungan petinggi Nasdem ke Sekber Gerindra-PKB, Anies menggelar pertemuan dengan tim kecil bakal Koalisi Perubahan bersama Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Pertemuan ini digelar di Pendopo Anies, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat.

Usai pertemuan tersebut, Anies mengklaim tim kecil ini tetap akan solid untuk memuwujudkan Koalisi Perubahan.

"Guyub suasananya, solid, siap untuk bergerak bersama,” ujar Anies, Jumat kemarin.

Menurutnya, selama ini tim kecil ini rutin menggelar pertemuan setiap pekan.

Artinya, penjajakan Koalisi Perubahan terus berjalan hingga saat ini.

"Biasanya, kegiatan kumpul-kumpul kita enggak terliput, kali ini terliput," kata Anies.

Sementara itu, perwakilan Anies dalam tim kecil bakal Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengungkapkan pertemuan kali ini spesifik membahas kesungguhan Demokrat mendukung Anies sebagai bacapres.

"Nah, kita ingin mendengar penjelasan langsung dari teman-teman Demokrat tapi juga mungkin nanti dari PKS, dan mungkin disusul dengan Partai Nasdem," kata Sudirman.

Dua makna

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meyakini pertemuan Paloh dan Jokowi mempunyai maksud, salah satunya berkaitan dengan langkah Nasdem yang mengusung Anies sebagai bacapres.

Apalagi, pasca-pengusungan tersebut, Nasdem dianggap bermain dua kaki.

Di satu sisi, Nasdem masih bagian dari koalisi pemerintahan.

Namun, di sisi lain, Nasdem justru mengusung Anies yang identik sebagai antitesa dari Jokowi.

Baca juga: Demokrat Resmi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Rocky Gerung: Keputusan Paling Tepat

Apalagi, Nasdem juga tengah berupaya membangun koalisi bersama Demokrat dan PKS yang notabene merupakan kelompok oposisi.

Oleh karena itu, Ujang menilai bahwa ada dua makna penting dalam momentum pertemuan antara Paloh dan Jokowi.

Dua momentum tersebut, yakni antara Nasdem berpaling dan meninggalkan Anies di tengah kebuntuan tim kecil Koalisi Perubahan, atau tetap mengusungnya hingga menuju panggung Pilpres 2024.

"Pertemuan tersebut ada dua kemungkinan, melepas Anies suatu saat nanti, mungkin karena nanti dianggap tidak dapat partai koalisi misalkan karena PKS enggak mau, kan sekarang Demokrat sudah mendukung," kata Ujang kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

"Atau Anies maju terus gaspol oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS. Tetapi berat untuk menang," sambung dia.

Walaupun begitu, Ujang menilai, pertemuan tersebut juga sebagai upaya Paloh untuk mencairkan situasi politik yang belakangan ini mulai menghangat.

"Surya Paloh bertemu Jokowi ingin mencairkan situasi, ingin baikan, sekaligus izin atau pamit untuk bisa mendukung Anies Baswedan," terang dia.

Berita Mata Lokal Memilih Lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved