MotoGP

Update Berita MotoGP: Jelang GP Portugal, Rivalitas Bagnaia vs Bastianini Mulai Terasa Panas

MotoGP 2023 bakal menyuguhkan duel sengit antara dua pembalap yang berada dalam satu tim, yakni Francesco Bagnaia dengan Enea Bastianini di Ducati.

Motogp.com - JOSE JORDAN / AFP
Enea Bastianini (kiri) dan Francesco Bagnaia. Rivalitas keduanya mulai terasa panas jelang MotoGP Portugal 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO - MotoGP 2023 bakal menyuguhkan duel sengit antara dua pembalap yang berada dalam satu tim, yakni Francesco Bagnaia dengan Enea Bastianini di Ducati Lenovo.

Percikan rivalitas antara Francesco Bagnaia dengan Enea Bastianini telah terasa sejak MotoGP 2022.

Enea Bastianini digadang-gadang akan membuat gelar juara dunia MotoGP 2022 yang diraih Francesco Bagnaia sulit untuk dipertahankan.

Selain bakal menyuguhkan duel sengit di atas lintasan, keduanya juga diprediksi akan sering terlibat konflik internal Ducati.

Namun, keduanya sudah sepakat untuk tidak bertindak di luar batas.

Rivalitas menjadi salah satu bumbu penting untuk menyemarakkan sebuah kompetisi.

MotoGP turut merasakan dampak besar dari aspek tersebut terutama selama era pembalap legendaris, Valentino Rossi.

Juara dunia sembilan kali itu menjadi magnet karena kisahnya dengan musuh bebuyutan seperti Max Biaggi hingga Marc Marquez.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2023: Seri Pertama Dimulai Bulan Depan, Race di Sirkuit Mandalika Digelar Oktober

Pensiunnya Rossi pada 2021 memunculkan sebuah pandangan bahwa rivalitas baru menjadi cara bagi MotoGP untuk menjaga eksistensi mereka.

Sayangnya, ini bukan perkara mudah.

Tantangan dihadapi ketika pada waktu yang bersamaan sang penguasa terakhir, Marc Marquez, kehilangan posisinya sebagai pembalap nomor satu karena cedera panjang.

Sementara tiga juara dunia baru yaitu Joan Mir (2020), Fabio Quartararo (2021), dan Francesco Bagnaia (2022) lebih terlihat bersaing dengan diri mereka sendiri.

Hampir tidak ada pertarungan luar biasa di lintasan antara ketiganya dalam tiga musim terakhir.

Dengan Bagnaia vs Quartararo misalnya, tidak banyak momen dogfight yang intens di antara mereka, termasuk dalam empat balapan di mana mereka finis 1-2

Pada akhirnya rivalitas tidak bisa direncanakan dan memang sebaiknya tidak demikian.

Baca juga: 4 Faktor MotoGP 2023 Bakal Jadi Musim Terbaik usai Ditinggal Valentino Rossi

Akan tetapi, justru di sinilah seorang Enea Bastianini hadir sebagai sosok antagonis yang tak terduga.

Tahun lalu mantan pembalap Gresini ini membawa gairah sosok kuda hitam ketika beberapa kali mengganggu kemapanan Bagnaia sebagai pembalap nomor satu Ducati.

Bastianini mendobrak anggapan bahwa sebagai pembalap tim satelit dia seharusnya membantu perjuangan Bagnaia dalam merebut gelar juara.

Bestia cuek. Pun saat dia dibayang-bayangi perasaan geregetan dari petinggi Ducati.

Titel musim lalu memang sangat penting bagi pabrikan yang sudah 15 tahun menanti.

Detak jantung bos Ducati meninggi saat Bastianini dan Pecco berlomba hampir beriringan pada GP Prancis, GP San Marino, GP Aragon, GP Jepang, dan GP Malaysia.

"Mungkin saya pembalap yang paling mengganggunya, karena saya orang Italia (juga)," kata Bastianini setelah kemenangannya di GP Prancis, dilansir dari GPOne.com.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2023: Bukan Doha Qatar, Seri Pembuka Digelar di Eropa Pada Maret

"Saya membaca bahwa dia ingin terus memiliki Jack Miller sebagai rekan setim, mungkin saya memberi tekanan kepadanya saat dia melihat saya berada di dekatnya."

Kalimat Bastianini sontak menimbulkan percikan antara dirinya dan Bagnaia.

Alhasil, ketika Bastianini resmi bergabung dengan Ducati, pertanyaan yang paling sering timbul adalah tentang potensi terciptanya atmosfer panas di dalam tim.

Dua pembalap juara dunia ini segera dibandingkan dengan sejarah perseteruan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo di Yamaha.

Selain itu, fakta bahwa keduanya sama-sama pembalap Italia memunculkan kembali nostalgia dualisme Rossi dengan Max Biaggi.

Bastianini dan Bagnaia tak cuma berbeda soal gaya balap tetapi juga kepribadian. Bagnaia kalem sementara Bastianini lebih rileks.

Selain itu Bastianini dan Bagnaia mewakili dua godfather berbeda di MotoGP.

Baca juga: Lengkap! Jadwal MotoGP 2023: MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika Digelar Oktober

Bagnaia tumbuh di akademi bentukan Rossi sedangkan Bastianini memilih legenda balap lainnya, Fausto Gresini, sebelum kini dinaungi manajer kawakan, Carlo Pernat.

Intinya, ada banyak alasan untuk menantikan persaingan yang panas di dalam garasi tim Ducati musim ini.

Akan tetapi, baik Bagnaia dan Bastianini segera meredam isu-isu tidak sedap di antara mereka. Bagi mereka, persaingan cukup di dalam lintasan saja.

"Tentunya saya ingin bersaing dengan Pecco untuk gelar juara. Itu akan luar biasa, tetapi semuanya baik-baik saja di antara kami berdua," sahut Bastianini.

"Semuanya dilebih-lebihkan. Batas-batas dari realitas telah terlampaui. Namun, dalam kehidupan kita tidak pernah tahu."

"Saat ini saya selalu memiliki relasi yang bagus dengan Pecco. Saya pikir hubungan kami tidak akan berubah karena kami menjadi rekan setim," imbuh rider asal Rimini ini.

Sementara itu Bagnaia berargumen permusuhannya dengan Bastianini tidak akan menghasilkan apa-apa nantinya.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2023 Live Trans7, Seri Pertama Digelar di Portugal, GP Indonesia Mulai Oktober

Pembalap asal Chivasso tersebut juga menunjuk adanya rasa hormat antara dirinya dan Bastianini karena sudah saling mengenal sejak lama.

Sama-sama lahir pada tahun 1997, Bagnaia (11 bulan lebih tua) telah berlomba dengan Bastianini sejak kanak-kanak.

Pada ajang grand prix pun mereka sudah enam musim bersaing di kategori yang sama.

"Kami sudah saling mengenal sejak zaman minibike. Seperti yang dia bilang tahun lalu ... dia adalah seorang bajingan," canda Bagnaia tentang Bastianini.

"Sejujurnya, Enea adalah pembalap yang cerdas dan cepat, kami berdua menginginkan hal yang sama."

"Akan tetapi, kami akan tetap bertindak dengan pintar dan menjaga rasa saling menghormati," tambahnya.

Baca juga: Update Berita MotoGP: Ducati Punya Duet Terkuat, Tapi Rawan Konflik antara Bagnaia dan Bastianini

Jadwal MotoGP 2023

1. MotoGP Portugal, Algarve International Circuit: 24-26 Maret

2. MotoGP Argentina, Termas de Rio Hondo: 31 Maret-2 April

3. MotoGP America, Circuit of The Americas: 14-16 April

4. MotoGP Spanyol, Circuito de Jerez: 28-30 April

5. MotoGP Perancis, Sirkuit Le Mans: 12-14 April

6. MotoGP Italia, Sirkuit Mugello: 9-11 Juni

7. MotoGP Jerman, Sachsenring: 16-18 Juni

8. MotoGP Belanda, Sirkuit Assen: 23-25 Juni

9. MotoGP Kazakhstan, Sokol International Racetrack: 7-9 Juli

10. MotoGP Inggris, Sirkuit Silvestone: 4-6 Agustus

11. MotoGP Austria, Red Bull Ring: 18-20 Agustus

12. MotoGP Catalunya, Cirkuit de Barcelona-Catalunya: 1-3 September

13. MotoGP San Marino, Sirkuit Misano: 8-10 September

14. MotoGP India, Buddh International Circuit: 22-24

15. MotoGP Jepang, Sirkuit Motegi: 29 September-1 Oktober

16. MotoGP Indonesia, Sirkuit Mandalika: 13-15 Oktober

17. MotoGP Australia, Phillip Island Circuit: 20-22 Oktober

18. MotoGP Thailand, Sirkuit Internasional Chang: 27-29 Oktober

19. MotoGP Malaysia, Sirkuit Sepang: 10-12 November

20. MotoGP Qatar, Sirkuit Losail: 17-19 November

21. MotoGP Valencia, Sirkuit Ricardo Tormo: 24-26 November.

Line Up Pembalap MotoGP 2023

* Aprilia Racing (Aprilia)

12 Maverick Vinales (kontrak sampai akhir 2024)

41 Aleix Espargaro (2024)

* Ducati Lenovo Team (Ducati)

23 Enea Bastianini (2024)

63 Francesco Bagnaia (2024)

* Monster Energy Yamaha (Yamaha)

20 Fabio Quartararo (2024)

21 Franco Morbidelli (2023)

* Red Bull KTM Factory Racing (KTM)

33 Brad Binder (2024)

43 Jack Miller (2024)

* Repsol Honda (Honda)

36 Joan Mir (2024)

93 Marc Marquez (2024)

* GASGAS Factory Team (GASGAS)

37 Augusto Fernandez (2024) - debutan

44 Pol Espargaro (2024)

* LCR Honda Idemitsu-Castrol (Honda)

30 Takaaki Nakagami (2023)

42 Alex Rins (2024)

* WithU Aprilia RNF MotoGP Team (Aprilia)

25 Raul Fernandez (2024)

88 Miguel Oliveira (2024)

* Prima Pramac Racing (Ducati)

5 Johann Zarco (2023)

89 Jorge Martin (2023)

* Mooney VR46 Racing Team (Ducati)

10 Luca Marini (2022)

72 Marco Bezzecchi (2023)

* Gresini Racing (Ducati)

49 Fabio di Giannantonio (2023)

73 Alex Marquez (2023). (*)

Berita MotoGP Lainnya

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved