Iwapi Kukar Dorong Pengusaha Wanita Tangkap Peluang Bisnis di IKN Nusantara

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendorong penguatan SDM pengusaha wanita.

Wakil Ketua Iwapi Kutai Kartanegara, Indah Purwanti mengatakan, hal ini dilakukan untuk menyambut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurutnya, kepindahan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur akan berdampak kepada semua sektor, termasuk industri perdagangan skala besar.

Iwapi Kutai Kartanegara pun gencar menggelar pelatihan kepada anggotanya untuk cakap melihat peluang bisnis dari mega proyek tersebut.

Mengingat, organisasi yang beranggotakan ratusan orang ini, didominasi oleh 70 persen UMKM yang berasal dari seluruh wilayah Kutai Kartanegara.

Baca juga: IWAPI Kaltim Sebut Pengusaha Perempuan Sudah Mulai Dilibatkan di IKN Nusantara

Baca juga: IWAPI Kaltim Bersama Badan Otorita IKN Gelar Kegiatan Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Perempuan

"Sebagian besar sektor UMKM dikendalikan oleh kaum pengusaha wanita, sehingga potensi diri harus lebih berkembang dengan adanya IKN Nusantara," katanya, Selasa (7/2/2023).

Wanita yang akrab disapa Indah Guzel itu menambahkan, pengusaha wanita Kukar tidak boleh hanya menjadi penonton di kampungnya sendiri.

Ia pun berharap Badan Otorita IKN Nusantara memberikan langkah konkret untuk memberdayakan dan memajukan UMKM lokal.

Mengingat, pada 2022 lalu, Iwapi Kaltim juga sudah meneken MoU dengan Badan Otorita untuk melibatkan UMKM di pintu masuk IKN Nusantara.

"Hal ini tentu menjadi peluang tersendiri bagi Iwapi Kukar. Pengusaha wanita perlu jeli menangkap peluang," kata Indah.

Iwapi Kutai Kartanegara pun menargetkan semua anggotanya terlibat dan berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara.

Baik, dari segi pembuatan souvenir, handicraft, usaha bidang kuliner, jasa laundry, atau suatu produk yang menonjol.

Baca juga: Kadin dan Iwapi Balikpapan Dukung Penyaluran Bakat Anak

Untuk mengembangkannya, Iwapi Kutai Kartanegara akan berkolaborasi dengan pengusaha lokal maupun pengusaha di luar Kalimantan Timur.

"Sejak dini pengusaha lokal terutama pengusaha perempuan sudah siap bersaing. Kami meningkatkan keterampilan dan melakukan kerjasama yang menguntungkan," pungkasnya. (*)