MotoGP

Update Berita MotoGP 2023, Bastianini Curhat Perlakuan Kru Ducati, Ada Perbedaan dengan Bagnaia

Pembalap anyar Ducati Lenovo, Enea Bastianini mengungkapkan kesan pertamanya saat memasuki garasi Ducati pada tes pramusim MotoGP 2023.

Motogp.com
Enea Bastianini kini resmi menjadi bagian dari Ducati Lenovo untuk musim MotoGP 2023. (motogp.com). 

Yamaha memang tidak perlu menjadi motor yang tercepat, tetapi cukup cepat agar keunggulan M1 dalam corner speed memiliki dampak yang signifikan.

Situasi ini begitu kontras jika dibandingkan saat tes sebelumnya di Sirkuit Valencia, Spanyol, pada awal November lalu.

Kala itu wajah Quartararo memerah karena tidak merasakan peningkatan apapun.

Padahal saat tes tengah musim yang berlangsung beberapa bulan sebelumnya mereka sudah mendapatkan sinyal positif dari calon kuda besi anyar.

Simon Crafar lantas berusaha menjabarkannya dalam rekap tengah hari dari hari pertama Tes Sepang di akun media sosial MotoGP.

Baca juga: Update Jadwal MotoGP 2023: Seri Pertama Dimulai Maret, MotoGP Indonesia Digelar di Paruh Kedua

"Saya mencoba melakukan beberapa investigasi karena saya tahu kalian ingin tahu tentang apa yang terjadi di Valencia," katanya.

"Cerita yang saya dapat, ini bisa benar atau tidak, tetapi saya yakin apa yang terjadi di Valencia adalah mesinnya punya kurva tenaga yang lebih baik, lebih linear."

Pemenang lomba GP500 bersama Yamaha itu menjelaskan ketika kurvanya teratur pembalap tidak akan mendapatkan sensasi cepat dari motornya.

Sensasi lebih cepat justru didapatkan ketika ada hentakan di satu titik.

"Dari pengalaman saya kalau kurvanya halus maka sulit untuk merasakannya apakah motornya atau tidak," sambung Crafar.

"Ini seperti saat saya mencoba motor Ducati kemarin, kurvanya sangat linear jadi motornya tidak terasa cepat tapi kita tahu kalau Ducati itu cepat."

Crafar melanjutkan bahwa peningkatan ini kemungkinan juga tidak terlihat di tes sebelumnya karena kekeliruan Yamaha dalam melakukan pengujian.

"Jadi mereka mencoba mesin (baru) itu di Valencia tapi masalahnya adalah mereka tidak memakai setelan yang sama," sambung Crafar.

"Dan mereka tidak mencobanya secara back-to-back dengan motor saat balapan terakhir jadi pembalap tidak bisa merasakan perbedaannya."

"Jadi pembalap merasa mesinnya lebih bagus tetapi karena konjungsi dengan komponen lainnya, saya yakin aerodinamika, aeronya besar, mereka kesulitan memacu motornya karena itu memperlambat mesinnya."

Baca juga: Jadwal MotoGP 2023, Terdapat 21 Seri Balap Termasuk Race di Sirkuit Mandalika Indonesia

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved