MotoGP

Kenapa Sprint Race di MotoGP 2023 Dianggap Tidak Adil Bagi Marc Marquez dkk?

Sprint race masih menjadi polemik jelang bergulirnya MotoGP 2023, dianggap tidak adil bagi Marc Marquez dkk.

Motogp.com
Joan Mir menunggangi RC213V bersama Marc Marquez di Repsol Honda pada tes MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol. (motogp.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sprint race masih menjadi polemik jelang bergulirnya MotoGP 2023.

Persoalan bayaran menjadi penyebab sprint race masih menjadi polemik, padahal gelaran MotoGP 2023 tinggal menyisakan waktu sebulan lagi.

Tidak hanya soal bayaran, sebagian tim di MotoGP 2023 menganggap sprint race akan berjalan tidak adil.

Kendati demikian, konsentrasi pembalap mempersiapkan race perdana di MotoGP 2023 dipastikan tidak akan terganggu akibat persoalan sprint race.

Sementara itu, masalah bayaran ekstra karena adanya sprint race MotoGP tidak menemui titik terang setelah wacana "patungan" tidak menemukan kesepakatan.

Permasalahan terkait bonus pembayaran untuk pembalap akibat ditambahkannya format baru sprint race di MotoGP 2023 tidak menemui solusi pasti.

Sebelumnya, diskusi mengenai pembayaran bonus untuk sprint race telah dibicarakan oleh manajer pembalap kawakan, Carlo Pernat.

Pernat mengajak sejumlah manajer pembalap lainnya untuk memperjuangkan upah esktra karena adanya balapan tambahan ini.

Baca juga: Lengkap Jadwal MotoGP 2023: Seri Perdana Sebulan Lagi, GP Indonesia di Sirkuit Mandalika 15 Oktober

Seperti diketahui, setiap seri MotoGP 2023 kini memuat dua lomba yaitu lomba grand prix pada Minggu dan sprint race pada Sabtu.

Kendati durasi sprint race hanya setengah dari lomba grand prix, risiko cedera yang muncul karena tensi tinggi karena ada poin kejuaraan yang diperebutkan menimbulkan kekhawatiran.

Wacana sprint race baru diumumkan secara dadakan pada Agustus 2022, atau ketika sebagian besar pembalap sudah meneken kontrak.

Selain itu tren gaji pokok pembalap MotoGP justru menurun seiring bertambahnya porsi dari bonus penampilan.

Baca juga: Berita MotoGP 2023: Hanya Finish ke-7 di GP Indonesia, Murid Valentino Rossi Terancam Didepak

"Ada masalah besar di ini, bukan hanya masalah kecil," jelas Pernat yang saat ini menaungi Enea Bastianini, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Kami para manajer pasti akan mengadakan pertemuan."

"Saya telah berbicara dengan Albert Valera yang menjadi manajer Aleix Espargaro dan Jorge Martin serta manajer Maverick Vinales, Giovanni Balestra."

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved