KPU Kukar Temukan 2.200 Warga Meninggal Dunia Masuk Daftar Pemilih

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menemukan ribuan data tak faktual saat proses pemutakhiran data pemilih.

Jajaran Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) menemukan 2.200 orang tersebut ternyata sudah meninggal dan tidak lagi berdomisili di Kukar. 

Pemutakhiran data pemilih ini memang dipersiapkan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Ke depan banyak pekerjaan rumah yang harus kami kerjakan dari KPU terkait pemutakhiran pemilih. Korelasinya terkait logistik dan partisipasi masyarakat,” ujar Ketua KPU Kukar, Purnomo, Selasa (21/2/2023). 

Baca juga: Pemkab Kukar Dukung Pemutakhiran Data Pemilih Jelang Pemilu 2024

KPU Kukar bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kukar untuk bersama-sama memutakhirkan data, yang dilakukan oleh petugas pantarlih. 

Purnomo menjelaskan, proses faktual Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dilakukan dengan cara datang rumah ke rumah. 

Ia akan memastikan, data penduduk benar-benar memenuhi persyaratan sebagai pemilih usai tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit).

“Insya Allah data yang kita miliki setelah coklit adalah data yang berkualitas. Pelaksanaan coklit ini sampai 14 Maret,“ katanya. 

Baca juga: Bawaslu Kaltim Launching Saluran Siaga Pemilu 2024, Masyarakat Harus Jadi Pelaku Demokrasi

Berkaitan dengan ribuan data tidak faktual, KPU Kukar akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kukar.

“Nanti secara kolektif akan dikeluarkan dengan akta kematian, baru kita delete,” pungkasnya. (*)