Wawancara Eksklusif

Geliat Partai Ummat di Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi: Tak Muluk-muluk, Satu Fraksi di tiap Daerah

Untuk bersaing di Pemilu 2024, Partai Ummat membuka diri termasuk untuk para calegnya. Tak ada persyaratan khsusus yang diberikan.

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Ketua DPW Partai Ummat Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi dalam Taklhshow Tribun Kaltim Mata Lokal, ‘Geliat Partai Ummat’, Selasa, (17/1/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebagai partai baru berbasis Islam di Pemilu 2024, Partai Ummat membangun visi misi baru untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.

“Sebagai partai politik kita tidak hanya mengejar suara, kita juga punya misi sebagai islam rahmatan lil alamin,” papar Ketua DPW Partai Ummat Kaltim, Dwiyanto Purnomosidhi dalam Taklhshow Tribun Kaltim Mata Lokal, ‘Geliat Partai Ummat’ pada 17 Januari 2023.

Untuk bersaing di Pemilu 2024, Partai Ummat membuka diri termasuk untuk para calegnya. Tak ada persyaratan khsusus yang diberikan.

Bagaimana strategi Partai Ummat, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Dwiyanto Purnomosidhi.

Seperti apa kesiapan Partai Ummat Kaltim untuk Pemilu di 2024?

Ada dua dalam waktu dekat ini, pembenahan atau revitalisasi infrastruktur kepartaian kita, dari tingkat DPW Provinsi tingkat wilayah, lalu Kota, Kabupaten. Kemudian DPC di Kecamatan, Kelurahan, RT hingga Desa/Kampung di seluruh Kalimantan Timur.

Baca juga: Partai Ummat Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Kader di Kaltim Siap Bentuk Struktur di Kabupaten/Kota

Baca juga: EKSKLUSIF - Tetap Loyal Kepada Amien Rais, Ketua DPD Partai Ummat Balikpapan: Itu Gaya Beliau

Semoga di tahun 2023 ini, kami punya infrastruktur yang baik, hingga ke tingkat Kelurahan, Desa/kampung.

Sudah berapa persen kondisi struktur dari Partai Ummat di Kaltim?

Kalau di Kabupaten/Kota kita sudah 9 (daerah), hanya tinggal di Kabupaten Mahulu yang akan kita resmikan. Kalau untuk kecamatan Insyaallah sudah mencapai 75 persen se-Kaltim.

Kemarin Partai Ummat sempat terganjal di verifikasi pada tingkat nasional, bagaimana kondisi di Kaltim?

Di Kaltim sudah. Itu karena dua provinsi di NTT dan Sulut yang tidak lolos verifikasi. Ketentuannya dalam undang-undang satu provinsi tidak lolos, maka satu Indonesia tidak lolos. Kemudian kita mengajukan gugatan ke Bawaslu, maka dilakukan verifikasi ulang dan lolos.

Sebagai partai baru, apa modal Partai Ummat?

Modal pertama kita, yakni membangun visi misi baru untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Visi kita membangun membawa misi membangun dan membawa islam rahmatan lil alamin.

Kondisi kita tidak hanya manusia, tetapi alam semesta dan sumber daya alam kita terkuras, lingkungan kita terancam, itu jadi bagian dari porsi kita. Sebagai partai politik kita tidak hanya mengejar suara, kita juga punya misi sebagai islam rahmatan lil alamin.

Siapa sasaran pemilih?

Sebagaimana dengan visi dan misi yang dijelaskan, dalam AD ART, proses dan sejarah pembentukan, islam rahmatan lil alamin. Jadi tidak hanya manusia saja, benda mati, hewan dan tumbuhan kita selamatkan.

Apalagi manusia. Pola kita semua kebangsaan, walaupun ciri kita ini islam, sebagai sila Ketuhanan yang Maha Esa dari Pancasila, dari keadaan alam menjadi konsen kita. Bahwa kita ingin berpartai menduduki kekuasaan untuk membawa rahmat sekaligus kepada alam.

Artinya terbuka untuk umum?

Kita tetap terbuka, di berbagai provinsi, banyak kepengurusan yang diisi oleh kalangan non islam juga. Lalu untuk caleg, semuanya silakan, kita sedang membuka pendaftaran, karena kita bulan Maret sudah harus rapat di tingkat partai, pada awal 1-14 Mei harus menyetor ke KPU seluruh jenjang, DPRD Kota, DPR RI, Kabupaten.

Sekretariat membuka kesempatan putra putri terbaik yang ingin berkiprah dalam dunia politik dunia legislatif. Silakan mendaftar sebagai calon legislatif.

Ada persyaratan khusus?

Tidak ada, semua sama, sesuai undang-undang. Secara peraturan harus 17 tahun ke atas, ijazah minimal SLTA. Semua bebas terdaftar, intinya bebas, dan untuk proses ketokohannya dan integritas yang sesuai dengan visi misi kita.

Bagaimana proses seleksi caleg di Kaltim?

Kebetulan sudah membahas juklak dengan DPD, kita nanti ada namanya komite kemenangan nasional. Di dalam wilayah dan daerah, ada divisi. Dalam divisi pencalonan ada bagian lagi, yakni bagian rekrutmen, monitoring dan evaluasi.

Dari rekrutmen, kita merekrut tokoh masyarakat, agama, tokoh wanita, pemuda, dan ada skoringnya. Ada prosesnya. Karena kuota itu kan terbatas.

Cotoh misalkan di kota Samarinda ada 12, tetapi DPRD Kaltim ada 10 orang, dan ada yang harus tereliminir, dan ada ketentuan dari UU. Dari setiap dapil ada 30 persen perempuan, harus terisi, misalkan 8 orang kuotanya, 3 harus perempuan.

Ada dua metode divisi rekrutmen, siap di sekretariat dan melakukan lobi-lobi dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, agama dan perempuan, dan tentu bagian masyarakat lain, yang satu visi dengan kita, dan cukup diikuti oleh masyarakat.

Berapa target partai untuk Kaltim?

Tidak muluk-muluklah, paling tidak ada satu fraksi di kabupaten/kota se-Kaltim.

Apakah isu yang di Kaltim berbeda dengan isu nasional?

Kurang lebih sama, tetapi lebih ke lokal, di Kaltim kan kalau kita amati, kabinet dari Isran-Hadi juga belum banyak menyelesaikan visi misi pencalonan Gubernurnya. Kinerja DPRD Kaltim juga belum maksimal terhadap pengawasan.

Artinya apakah bersifat oposisi?

Kita mitra dan sejajar dengan pemerintah karena kita partai politik yang disiapkan untuk menduduki jabatan itu dan kemudian menjadi partner dengan pemerintah sekarang.

Kita juga akan memberikan masukan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Kita menjadi bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat Kaltim dan menegakkan keadilan dan melawan kezaliman.

Sebagai partai baru, bagaimana menyuarakan visi misinya?

Sebelumya terimakasih kepada Tribun Kaltim, yang memberikan ruang untuk bersuara. Kami juga salah satunya membentuk infrastruktur hingga ke tingkat ranting dari Desa Kelurahan Kampung hingga ke RT.

Kami berharap bisa menyerap langsung aspirasi dari masyarakat, dan bisa menyuarakan visi misi melalui jaringan tersebut. Menjadi partner kepada pemerintah tersebut sesuai tingkatannya.

Contoh permasalahan di tingkat kecamatan, masih banyak proses seperti masalah tanah, misalkan menemukan ketidakadilan dalam pengurusan itu, hal itu menjadi bentuk melawan kezaliman dan menegangkan keadilan.

Partai Ummat identik dengan ketokohan Amien Rais, apakah ini menjadi "jualan" juga?

Ya itu menjadi modal juga karena Amien Rais ini menjadi tokoh yang memimpin ormas terbesar di Indonesia dan di Kaltim juga memiliki jaringan dan ketenaran dari peran Amien Rais itu sendiri.

Lalu apa beda Partai Ummat dengan Partai Amanat Nasional?

Pertama warna kita hitam, warna hitam sebagai warna Ka'bah. Ini menjadi pembeda kita dengan emas kuning. Berbeda dengan visinya, identitas islam juga kita tonjolkan namun kita bersifat terbuka.

Apa yang membedakan dengan partai Islam yang sudah eksis?

Menurut pendiri, partai yang ada, dianggap kurang kuat, partai terdahulu pak Amin Rais sudah berbalik arah, menurutnya dari cita-cita reformasi, sehingga pendiri partai Ummat, membentuk bagaimana reformasi kembali diluruskan.

Dalam pemilu pascareformasi, partai berbasis agama, tidak pernah menjadi pemenang, mengapa Partai Ummat berani mendeklarasi sebagai partai islam?

Karena jiwa pendiri dari Partai Ummat tidak sekadar menjadi pemenang. Kita dari yang beragama islam berkiprah hidup mati untuk Allah SWT. Kita mendasari pada partai kita, hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, dan mencegah dari yang munkar dan maka itulah orang-orang yang beruntung.

Jadi semangat kita tidak hanya sekedar menang di dunia tapi juga di akhirat, perjuangan kita didasari dengan ibadah kepada Allah SWT. (Renata Andini/Bagian 1/Bersambung)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved