Liga Italia

Charles De Ketelaere Banjir Dukungan, AC Milan Bisa Ikuti Pendekatan Mikel Arteta di Arsenal

Charles De Ketelaere banjir dukungan untuk tetap bertahan AC Milan, bahkan Stefano Pioli disarankan untuk mengikuti pendekatan Mikel Arteta di Arsenal

Marco BERTORELLO / AFP
Gelandang Serang AC Milan, Charles De Ketelaere. Stefano Pioli diminta untuk ikuti pendekatan Mikel Arteta di Arsenal guna mengeluarkan potensi CDK. 

TRIBUNKALTIM.CO - Charles De Ketelaere banjir dukungan untuk tetap bertahan AC Milan, bahkan Stefano Pioli disarankan untuk mengikuti pendekatan Mikel Arteta di Arsenal untuk mengeluarkan potensi yang dimiliki CDK.

Banyak pihak menilai terdapat banyak alasan agar Stefano Pioli mempertahkan Charles De Ketelaere di AC Milan.

Setidaknya terdapat 15 laga krusial bagi Charles De Ketelaere untuk bangkit dan membuktikan dirinya pantas menjadi andalan Stefano Pioli di AC Milan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan Stefano Pioli untuk memanfaatkan kemampuan yang dimiliki Charles De Ketelaere adalah dengan memainkannya sebagai false nine.

Namun, bermain dengan pemain manapun dalam peran tersebut akan membuat AC Milan memiliki lini depan yang kuat untuk mengimbangi ketiadaan penyerang tengah.

Langkah selanjutnya adalah memikirkan bagaimana hal ini dapat bekerja dalam praktiknya dan bagaimana serangan dapat dibentuk di sekitar pemain Belgia itu jika ia memainkan peran sebagai false nine.

Sebuah studi kasus yang bagus adalah tim Ukraina asuhan Andriy Shevchenko.

Ia menggunakan Roman Yaremchuk sebagai pemain sayap kiri - terlepas dari kenyataan bahwa ia adalah pemain No. 9 yang khas - sementara Marlos bermain di lini tengah sebagai seorang false nine.

Baca juga: Jadwal AC Milan vs Atalanta Liga Italia, Kesempatan Paolo Maldini Lihat Lebih Dekat Rasmus Hojlund

Ini juga merupakan taktik yang digunakan pada awal masa kepelatihan Mikel Arteta di Arsenal untuk mengakomodasi Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.

Lacazette akan turun di antara lini pertahanan dan Aubameyang akan memotong ke dalam untuk meneruskan umpan silang.

AC Milan secara teori dapat melanjutkan dengan sistem 3-4-2-1/3-4-3 dan formasi dengan Rafael Leao di sebelah kiri, De Ketelaere sebagai false nine dan Divock Origi sebagai pemain sayap kanan.

Origi - sang penyerang tengah alami - dapat melakukan serangan-serangan tersebut ketika CDK turun di antara garis pertahanan lawan, atau bahkan memberikan keunggulan di lini tengah.

Baca juga: Saking Tingginya Standar Theo Hernandez, AC Milan Siapkan 4 Calon Pemain Baru di Sektor Bek Kiri

Keuntungannya adalah, Charles De Ketelaere tidak berada dalam elemennya sebagai penyerang tengah atau sebagai playmaker tradisional dalam peran No. 10.

Di Club Brugge, ia lebih merupakan pemain yang senang berada di ruang kosong, bergerak dari tengah ke arah sayap, menarik para pemain bertahan agar Vanakken atau Lang dapat berlari.

Gelandang Serang AC Milan, Charles De Ketelaere. Terbaru, Rossoneri dikabarkan siap melepas pemain Belgia tersebut ke Newcastle United.
Gelandang Serang AC Milan, Charles De Ketelaere. Terbaru, Rossoneri dikabarkan siap melepas pemain Belgia tersebut ke Newcastle United. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Sementara itu, Origi bukanlah seorang penyerang tradisional seperti yang ditunjukkan oleh Olivier Giroud.

Sang pemain asal Belgia ini lebih suka berlari, berlari lebih cepat dari para pemain bertahan dan juga memiliki kemampuan untuk menciptakan gol.

Baca juga: Move On dari Franck Kessie, AC Milan Temukan Gelandang Box to Box dari Pemuda Brasil 20 Tahun

Jika AC Milan dapat mempertahankan bentuk dan penampilan tim seperti saat ini, Pierre Kalulu dapat bermain sebagai bek tengah kanan dan Alexis Saelemaekers dapat menjadi bek sayap kanan yang lebih bertahan, dan hal tersebut tidak akan membuat mereka terekspos pada serangan balik.

De Ketelaere yang turun di lini tengah juga akan membantu AC Milan untuk menciptakan keunggulan jumlah pemain jika lawan memainkan lima pemain di lini tengah dalam formasi 3-5-2, membuat pertarungan 1v1 yang disukai oleh Stefano Pioli.

Sementara itu, Olivier Giroud secara khusus berharap laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, antara Tottenham Hotspur vs AC Milan, menjadi titik balik bagi Charles De Ketelaere.

Ekspektasi tinggi memang mengiringi kedatangan Charles De Ketelaere ke AC Milan, tak terkecuali dari rekan-rekannya, termasuk Olivier Giroud.

Baca juga: AC Milan Cuci Gudang, Depak 5 Pemain Termasuk Kembalikan Sergino Dest ke Barcelona

Olivier Giroud sendiri berharap tetap akan dipertahankan AC Milan untuk beberapa musim ke depan.

Dan, proses negosiasi antara kubu Olivier Giroud dengan pihak AC Milan, dikabarkan berjalan lancar.

"Kami harus tetap bersatu. Saya ingin bertahan dan saya berharap bisa mencapai kesepakatan. Kami sedang melakukan pembicaraan dan saya pikir semuanya akan berjalan dengan baik," ujar mantan penyerang Chelsea dan Arsenal ini kepada DAZN.

Lalu, penyerang veteran asal Prancis tersebut membahas masalah AC Milan pada paruh pertama tahun 2023, meskipun Rossoneri kini telah mengamankan tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi.

Baca juga: Raih Gelar Sarjana Administrasi Bisnis, Tommaso Pobega Jadikan AC Milan Sebagai Objek Penelitian

"Kami semua kecewa setelah Januari dan kami membutuhkan pertandingan untuk bereaksi," katanya.

"Kami berhasil melawan Torino, Tottenham dan Monza. Kami tidak sempurna, namun kami membutuhkan kepercayaan diri dan juga pertandingan melawan Atalanta akan sangat penting."

Giroud yakin musim AC Milan berubah dalam laga kandang melawan AS Roma.

Striker AC Milan, Olivier Giroud. Penyerang berkebangsaan Prancis itu dikabarkan bakal mendapatkan perpanjangan kontrak dari Rossoneri.
Striker AC Milan, Olivier Giroud. Penyerang berkebangsaan Prancis itu dikabarkan bakal mendapatkan perpanjangan kontrak dari Rossoneri. (Fayez NURELDINE / AFP)

Giallorossi mencetak dua gol dalam sepuluh menit terakhir di San Siro, dan berhasil meraih hasil imbang 2-2.

Baca juga: Prediksi Skor AC Milan vs Atalanta Liga Italia, Comeback Mike Maignan dan Ismael Bennacer

"Kami masih bisa memimpikan Scudetto pada saat itu, tetapi itu adalah titik balik dengan cara yang negatif," aku Giroud.

"Masih terasa sakit ketika saya melihat gambar-gambarnya. Namun, kekalahan yang paling menyakitkan adalah Supercoppa karena saya baru saja kalah di Final Piala Dunia hanya beberapa pekan sebelumnya. Secara umum, kami berjuang untuk menekan bersama dan bertahan sebagai sebuah unit. Kami sangat ketakutan."

Tak hanya itu saja, pemain berusia 36 tahun ini menghibur rekan setimnya, Charles De Ketelaere, yang gagal membuktikan banderolnya yang mencapai €32 juta.

Ia telah mengoleksi 27 penampilan di musim ini, dengan hanya menyumbangkan satu asisst.

Baca juga: 2 Striker Potensial Berpeluang Gabung AC Milan, Bintang Ligue 1 atau Penyerang Atalanta?

"Ia membutuhkan gol untuk mengubah segalanya. Seperti yang terjadi pada kami semua di laga melawan Torino," kata Giroud.

"Dia sempat mencetak gol saat melawan Sampdoria namun dianulir karena offside, saya harap dia mencetak gol saat melawan Tottenham di London." (*)

Berita Liga Italia Serie A

Berita AC Milan Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved