Satpol PP Paser Target Kota Tanah Grogot Steril dari PKL Hingga Gepeng Tiga Bulan Kedepan

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser menargetkan 3 bulan kedepan, Kabupaten Paser bakal steril dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan dagangannya bukan pada tempat yang ditentukan.

Selain PKL, Satpol PP Paser juga bakal mensterilkan Kota Tanah Grogot dari Gelandangan dan Pengemis (Gepeng).

Kepala Satpol PP Paser M Guntur menyampaikan, sterilisasi tersebut masuk dalam program 100 hari kerja sejak dilantik pada awal Februari lalu.

"Target 100 hari bukan hanya menertibkan PKL, tapi termasuk Gepeng yang beroperasi di perempatan Sudirman depan SPBU, semua ditertibkan," kata Guntur, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Rencana Sekolah Filial di Sotek Penajam Paser Utara Tambah Ruang Kelas

Sterilisasi yang dimaksud, bukan melarang para PKL untuk berjualan di fasilitas umum, melainkan upaya penertiban para pedagang agar berjualan di tempat yang ditentukan.

Saat ini, Pemkab Paser sudah menyiapkan lokasi berjualan para PKL di Taman Promosi Putri Petung atau eks MTQ.

"Pesan dari bupati agar wajah kota ini lebih tertib dan bersih, utamanya di kawasan Siring Kandilo semenjak sudah ada pembangunan baru, agar tempat tersebut steril dari para PKL," paparnya.

Nantinya, para PKL akan diarahkan berjualan di kawasan wisata kuliner terpadu di Desa Sungai Tuak, diharapkan para pedagang dapat memahami hal tersebut.

Baca juga: Paser Sabet Juara Umum Renang Bupati Paser Open 1 Seluruh Kalimantan

"Satpol PP Paser, memiliki tugas untuk memastikan ketertiban umum tetap terjaga. Untuk itu, upaya penertiban ini agar dapat dilaksanakan secara bersama-sama," papar Guntur.

Secara bertahap, Satpol PP Paser juga akan menertibkan para PKL di kawasan Siring hingga pasar Penyembolum.

Selain itu, juga termasuk penertiban para pedagang kaki lima di seputaran jalan Kandilo Bahari.

"Kita ingin wajah kota Tanah Grogot tertata rapi dan bersih," jelasnya.

Dalam menertibkan para PKL, Guntur telah menyiagakan personel di akhir pekan guna mencegah para PKL yang beroperasi di tempat-tempat yang telah dilarang.

"kita berupaya menertibkan, biasanya saat kita lengah, mereka kembali berjualan," tutup Guntur. (*)