Berita Kutim Terkini

Curah Hujan Tinggi, 5 Kecamatan di Kutai Timur Terdampak Banjir

Hujan yang menimpa di wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) beberapa hari kemarin menyebabkan lima kecamatan terdampak banjir.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Aris
HO/BPBD Kutim
Kondisi Banjir di Kabupaten Kutai Timur, Rabu (15/3/2023). (HO/BPBD Kutim) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Hujan yang menimpa di wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) beberapa hari kemarin menyebabkan lima kecamatan terdampak banjir.

Kabid  Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Kutim, Muhammad Naim menyebutkan ada lima wilayah di Kutim yang terkena dampak banjir.

"Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Bengalon dan Rantau Pulung," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (15/3/2023).

Ia menyebutkan untuk wilayah Kecamatan Sangatta Selatan yang terdampak misalnya Desa Sangatta Selatan, Desa Sangkima, dan wilayah Patung Burung di KM 1.

Baca juga: Cuaca Cerah, Banjir di Kecamatan Rantau Pulung Kutim Berangsur Surut

Selanjutnya untuk Kecamatan Sangatta Utara yang terdampak banjir misalnya area Gang Family dan Teluk Rawa.

"Kalau di Teluk Pandan itu di KM 5,5 Jalan Poros Bontang-Samarinda, namun tadi dapat laporan dari Kadesnya sudah surut juga," bebernya.

Selain itu, Kecamatan Rantau Pulung dan Bengalon. Ia jua melaporkan bahwa kondisi banjir di beberapa wilayah tersebut sudah mulai surut.

Untuk wilayah Kecamatan Bengalon hampir setiap tahun terkena dampak banjir serta saat curah hujan tinggi atau air laut pasang.

Kendati demikian Kecamatan Bengalon dan Teluk Pandan yang menjadi langganan banjir cepat mengalami surut.

Baca juga: Air Sungai Masabang Kutim Meluap Hingga Rendam Sebagian Rumah Warga RT 04 dan RT 05

"Teluk Pandan, Bengalon itu hampir setiap tahun kena banjir, tapi cepat juga surutnya, misalnya ini dikabarkan banjir berapa jam kemudian sudah surut," terangnya.

Menyikapi hal itu, pihaknya bersama tim BPBD Kutim terus memantau banjir yang menimpa di kecamatan. Disamping itu, ia juga mebgimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati jika kondisi air naik ek pemukiman.

Pasalnya, aktivitas buaya di dalam air tidak dapat diperkirakan dikawatirkan saat air naik ke pemukiman, buaya juga ikut naik ke pemukiman.

Ia meminta kepada masyarakat agar tidak bermain air terlebih dahulu.

"Tidak usah ke sungai terlebih dahulu jika tidak ada keperluan, untuk orang tua agar mengawasi anak-anaknya lebih ketat lagi, karena anak-anak yang berpotensi bermain air," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved