Longsor di Karang Rejo Balikpapan, Khawatir Bencana Susulan hingga Ancaman Hujan Deras

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Longsor terjadi di kawasan Jalan Pangeran Antasari RT 04, Karang Rejo, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (20/3/2023).

Titik longsornya berada persis di depan salah satu rumah warga yang berlokasi di tepi jalan.

Akibat longsor itu, sebagian dari sisi depan rumah warga ambruk dan tergerus.

Begitupun dengan jembatan kayu yang menghubungkan pekarangan rumah dengan tepi aspal. Posisinya ambles.

Baca juga: Seusai Banjir di IKN Nusantara, Otorita Siapkan Rencana Penanganan Jangka Pendek hingga Panjang

Memang jejeran rumah di kawasan ini, menghadap badan jalan yang dipisahkan jalur parit. Sehingga dibangun jembatan penghubung dari kayu.

Pantauan TribunKaltim.co, tanah yang terkikis itu membuat lubang yang menganga di bawah bangunan rumah. Rumah itu terkesan menggantung.

Pemilik rumah, Abdul Hadi mengaku khawatir dengan kondisi rumahnya jika dibiarkan tanpa penanganan. Pasalnya curah hujan yang tinggi belakangan.

"Ini aja sudah banjir kedua kali. Mungkin 5 hari yang lalu juga banjir," ucapnya.

Babinsa Karang Rejo, Serda Apriansyah menerangkan bahwa longsor di depan kediaman Abdul Hadi ini bukan baru pertama terjadi.

Baca juga: Makam Gunung Guntur Balikpapan Longsor, 2 Kepala Tengkorak Berserakan, Waspada Bencana Susulan

Melainkan sebelumnya saat Balikpapan diguyur hujan deras pada Selasa (14/3/2023) malam. Tepat keesokan harinya, Rabu (15/3/2023), longsor pertama menyasar rumah Abdul Hadi.

"Tapi kejadian awal, longsor tidak terlalu besar. Pada hujan kedua ini, baru longsornya melebar, langsung dilaporkan ke pihak terkait," ungkapnya.

Kembali ke korban, Hadi berharap agar Pemerintah segera memberikan bantuan demi memastikan rumahnya bisa dihuni dengan aman.

Menurutnya, jika tidak segera ditangani, maka bukan tidak mungkin rumahnya yang bakal ambles.

Senada, relawan Info Bencana Balikpapan Ruslan menilai bahwa longsor ini mengkhawatirkan.

"Jadi tanah sedikit demi sedikit terkikis.Ini sangat membahayakan," ulasnya.

Hingga berita ini ditulis TribunKaltim.co, penanganan awal mengandalkan terpal untuk menutupi luasan lahan yang ambles.

Kata korban, mengantisipasi curah hujan tinggi susulan. (*)