Liga Italia
Rencana AC Milan dan Inter Bangun Stadion Baru Ditentang Warga Lokal, 'Masyarakat Butuh Ketenangan'
Upaya AC Milan dan Inter Milan untuk memiliki stadion baru pengganti San Siro, nyatanya mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Upaya AC Milan dan Inter Milan untuk memiliki stadion baru pengganti San Siro, nyatanya mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat.
Ya, beberapa penentangan telah disuarakan oleh penduduk setempat di tengah kabar bahwa AC Milan berencana untuk membangun stadion baru di lokasi hippodrome La Maura.
Sebelumnya, AC Milan dan Inter Milan telah meluncurkan proyek stadion baru bersama pada tahun 2019 dengan gagasan untuk membangunnya di sebelah San Siro.
Tetapi, terjadi penundaan mengakibatkan ketidakpastian seputar situasi keuangan Nerazzurri membuat Gerry Cardinale menjajaki area lain.
Namun, ide AC Milan untuk membangun stadion sendiri di La Maura akan membuat mereka menghadapi tentangan dari penduduk setempat.
Minggu (19/3/2023), masyarakat setempat melakukan protes terhadap rencana pembangunan fasilitas baru, dengan jumlah massa mencapai tiga ribu orang.
Hal ini dilaporkan oleh Corriere della Sera edisi Milan (via MilanNews) yang juga melaporkan pendapat beberapa orang yang hadir, dalam acara yang diselenggarakan oleh anggota dewan Lista Sala - Enrico Fedrighini - bersama dengan komite lingkungan.
Carlo Monguzzi - pemimpin partai Europa Verde untuk Milano - menyuarakan pendapat beberapa orang dari daerah tersebut dan menyatakan pentingnya menjaga ketenangan.
Baca juga: Tak Ada Nama Besar di Antara 4 Pemain Bertahan Target AC Milan, Pelengkap Skema 3 Bek Stefano Pioli
"Bagi kami, penting untuk menjaga agar La Maura tetap menjadi area hijau. Sejauh yang kami pedulikan, AC Milan dan Inter Milan dapat dengan mudah pergi ke Sesto San Giovanni atau ke luar kota Milan: kami tertarik untuk melestarikan taman dan ketenangan kami," ujarnya.
"Gagasan untuk memiliki stadion yang sangat dekat dengan rumah, bahkan lebih dekat dari Meazza, membuat kami khawatir. Tidak hanya kehijauan tetapi juga ketenangan pikiran kami: kami akan selalu memiliki banyak orang di sekitar rumah, selama delapan hari dalam sebulan kami akan diserbu oleh para penggemar yang mengganggu yang akan mengencingi dinding-dinding kami. Kami tidak ingin mengalami hal itu."
Sejarah Stadion San Siro
Stadion San Siro atau juga dikenal dengan nama Stadion Giuseppe Meazza menjadi kandang dua klub top Liga Italia Serie A, AC Milan dan Inter Milan.
Baca juga: Tak Ada Nama Besar di Antara 4 Pemain Bertahan Target AC Milan, Pelengkap Skema 3 Bek Stefano Pioli
Stadion Giuseppe Meazza alias San Siro merupakan rumah bagi dua klub asal kota Milan yakni Inter Milan dan AC Milan.
Stadion yang kini berkapasitas 85.700 tempat duduk itu lebih dikenal dengan nama San Siro ketika AC Milan berlaga.

Sementara itu, nama Giuseppe Meazza akan mengiringi partai kandang yang dimainkan oleh Inter Milan.
Lantas bagaimana sejarah penamaan stadion sepak bola terbesar di Italia tersebut?
Baca juga: Beri Sinyal Positif, Kedatangan Noah Okafor ke AC Milan Jadi Pembelian Tersukses Paolo Maldini
Sejarah nama San Siro dan Giuseppe Meazza Mengutip laman resmi San Siro Stadium, stadion dengan bangunan tangga berbentuk spiral yang ikonik itu dibangun oleh mantan presiden AC Milan, Piero Pirelli, pada 1925.
Pada awalnya, stadion tersebut diberi nama Nuovo Stadio Calcistico San Siro.
Struktur bangunan Stadion San Siro terinspirasi dari stadion-stadion sepak bola di Inggris.
Pembangunannya memakan waktu 13 bulan dengan biaya sebesar 5 juta lira Italia atau setara 2.500 euro pada saat itu.
Baca juga: Dibuang Everton, Tak Diterima Besiktas, Karier Dele Alli Bisa Diselamatkan AC Milan
Awal berdiri, San Siro terdiri dari empat bagian bangku penonton berbentuk lurus dan mampu menampung 35.000 penonton.
Pembangunan Stadion San Siro selesai pada 15 September 1926 dan dibuka untuk umum pada 19 September 1926.
Setelah selesai dibangun, San Siro memang diperuntukkan bagi AC Milan.
Pembukaan Stadion San Siro ditandai dengan pertandingan derbi AC Milan vs Inter Milan yang berakhir dengan skor 3-6 untuk kemenangan Inter.
Baca juga: Tiket Liga Champions Terancam Sirna, Pioli Out Menggema usai AC Milan Takluk dari Udinese
Namun, pada 1935, AC Milan mengalami krisis keuangan sehingga harus menjual stadion kebanggaan mereka kepada Pemerintah Kota Milan.
Pemerintah Kota Milan kemudian memulai operasi perluasan Stadion San Siro dengan pembangunan empat curva penghubung di antara bangku-bangku asli penonton.
Kapasitas stadion juga diperbesar menjadi 55.000 kursi.
Kemudian pada 1947, Inter Milan yang sebelumnya bermarkas di Arena Civica menyewa Stadion San Siro dari Pemerintah Kota Milan.
Baca juga: Hasil Liga Italia: AC Milan Bonyok di Kandang Udinese, Ibrahimovic Cetak Gol Usai Penalti Diulang
Sejak musim 1947-1948, San Siro pun menjadi arena yang familiar bagi Inter Milan, selain tetap menjadi kandang AC Milan.
Pada 1980, nama Stadion San Siro yang dijuluki sebagai Kuil Sepak Bola Italia diubah menjadi Stadion Giuseppe Meazza.
Perubahan nama itu untuk menghormati eks pemain AC Milan dan Inter Milan yang juga legenda timnas Italia, Giuseppe Meazza.
Adapun, Giuseppe Meazza yang meninggal dunia pada 21 Agustus 1979 tercatat pernah berseragam Inter Milan (1927-1940) dan AC Milan (1940-1942).
Baca juga: Bek Muda AC Milan Bersaing dengan Pemain Lecce dan Cremonese Sebagai Pelapis Theo Hernandez
Ia juga merupakan salah satu pahlawan timnas Italia ketika memenangi Piala Dunia 1934 dan 1938.
Meski begitu, pendukung AC Milan tetap memilih nama San Siro.
Sebab, nama Giuseppe Meazza lebih identik dengan Inter.

Hingga saat ini, nama San Siro selalu muncul ketika AC Milan menggelar laga kandang.
Sementara itu, fans Inter Milan akan menyebut nama Stadion Giuseppe Meazza untuk markas klub kesayangan mereka. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.