Wawancara Eksklusif

Beber Penurunan Stunting, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc: Jangan Lewatkan 1.000 Hari Periode Emas

Talkshow stunting menghadirkan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt.

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
BAHAS STUNTING - Talkshow Tribun Kaltim menghadirkan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc (kanan) dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt. 

Kemudian yang keempat kaitannya dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan itu kalau dulu strateginya hanya sampai di tingkat masyarakat. Nah kalau sekarang, harus sampai ke tingkat keluarga dan individu.

Jadi sasaran itu harus diyakinkan betul tentang konsumsi apa yang harus di konsumsi, karena kaitannya dengan gizi. Kemudian pilar yang kelima adalah adanya penyatuan data. Sinkronisasi data, riset, dan inovasi yang mendukung agar terjadi percepatan.

Kemudian ada 5 penta helix. Penta helix ini adalah pihak-pihak yang terlibat. Sudah pasti yang pertama pemerintah (mulai dari pusat hingga desa).

Baca juga: Kampanye Pencegahan Stunting Terus Digelorakan, CEO Tribun Network: Urus Stunting Pekerjaan Mulia

Yang kedua adalah masyarakat (sasaran yang bukan sebagai penerima tetapi juga sebagai pelaku. Kemudian yang ketiga adalah organisasi. Organisasi masyarakat dan organisasi kerja harus bergerak.

Kemudian dari dunia usaha. Dunia usaha juga harus bergerak. Katakanlah pendanaan tidak mungkin hanya dari pemerintahan. Kemudian yang kelima adalah tentunya dari perguruan tinggi, dilihat bagaimana dia bisa mendukung.

Selanjutnya ada program 5 tematik yang harus dikawal. Maksudnya adalah program-program pokok yang harus dikawal dan terjadi betul-betul secara operasional di lapangan.

Apakah itu dikatakan menjadi 15 program?

Bukan 15. Tapi itu akan diterjemahkan makin ke bawah makin operasional. Apa yang betul-betul harus dikawal, yaktu bagaimana kita mengawal calon pengantin melalui elektronik siap nikah siap hamil.

Jadi sekarang pak kepala BKBBN sudah sepakat dengan Menteri Agama. Calon pengantin itu jangan dulu dinikahkan sebelum punya sertifikat.

Sertifikat bahwa ia memegang akses Eksimil, tanda bahwa dia diingatkan. Hasil pemeriksaan hb, lingkar tangan atas, terutama yang perempuan, untuk mengetahui dia itu sehat atau tidak sebagai calon pengantin. Kemudian di dalam itu ada juga pendidikan tentang persiapan perkawinan dan seterusnya.

Tematik yang kedua yaitu audit kasus stunting kalau memang sudah kejadian stunting. Di audit apa penyebabnya dan seterusnya sehingga ada penanganan. Penanganan bisa dipisah, ini apakah penanganan karena masalah medis atau non medis. Itu untuk kasus-kasus yang sudah kejadian stunting.

Kemudian ketiga adalah pengawalan terjadinya konvergensi. Ternyata kita itu untuk kompak jalan bareng itu susah. Nah itu harus di kawal oleh terutama pemerintah daerah sampai desa. Kemudian pendampingan keluarga oleh Kader. Ternyata, ini tidak bisa lepas, harus didampingi dan diingatkan. Balita harus ditimbang setiap bulan, diukur panjangnya dan seterusnya.

Ibu hamil juga seterusnya didampingi terus oleh tim pendamping keluarga. Dan yang terakhir adalah di tingkat kecamatan. Karena unit pelayanan itu banyaknya di tingkat kecamatan, misalnya puskesmas.

Ini ada mini lokakarya. Di kecamatan bisa mengadakan mini lokakarya. Membicarakan tentang ada apa nih di kecamatan kita, apa yang harus kita lakukan, itu setiap bulan harus dilakukan terus menerus. Melibatkan yang 5 pihak tadi.

Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Jakarta, Dr Ir Listyawardani dan dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan Dra. Alwiati, A.Apt bersama manajemen Tribun Kaltim usai talkshow percepatan penurunan stunting, Jumat (10/3/2023) lalu.
Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Jakarta, Dr Ir Listyawardani dan dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan Dra. Alwiati, A.Apt bersama manajemen Tribun Kaltim usai talkshow percepatan penurunan stunting, Jumat (10/3/2023) lalu. (Tribun Kaltim)

Sebelum ada perintah dari Pak Jokowi, apakah belum pernah dilakukan?

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved