Wawancara Eksklusif
Pengakuan Anies Baswedan soal Memilih Pasangan Calon Wakil Presiden , Perlu Waktu dan Ngobrol
Anies Baswedan memastikan konsolidasi makin solid itu penting usai mendapatkan dukungan dari partai politik.
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan telah mendapatkan dukungan tiga partai untuk maju menjadi bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Lantas dalam waktu dekat ini, apa saja yang akan dilakukannya? Bagi Anies Baswedan, memastikan konsolidasi makin solid itu penting.
“Kita ingin Indonesia lebih baik, kita ingin Indonesia maju rakyatnya bahagia. Pemerintahannya efektif tata kelola berjalan dengan baik. Kita ingin itu semua. Tapi saat kita ingin semua itu, kok cuma lihat angka survei ya. Dan media hanya melihat angka survei. Pertanyaannya, Indonesia butuh orang yang seperti apa, butuh orang dengan gagasan apa, butuh orang dengan rekam jejak seperti apa. Butuh orang yang selama ini mengerjakan apa,” tutur bakal calon presiden Anies Baswedan.
Berikut lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Anies Baswedan.
Seberapa sulit sebenarnya memilih untuk calon pasangan Wakil Presiden?
Susah dan tidak, itu perasaan ya. Jadi ini pasti akan perlu waktu, harus ngobrol dan diskusi memastikan bahwa pasangan yang terbentuk membuat koalisi semakin solid. Itu yang diperlukan.
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat Keliling Nusantara, Anies Baswedan Anggap Sebagai Perjalanan Spiritual
Baca juga: Kerap Diserang Komentar Netizen, Anies Baswedan Anggap Ngrasani Itu Bukan Barang Baru
Jadi menurut Pak Anies susah atau tidak susah itu soal perasaan ya?
Barangkali bukan hanya nggak gampang tetapi perlu waktu.
Kalau boleh diceritakan apa dinamika yang paling menonjol selama proses memilih Wakil Presiden?
Kan belum ini baru tiga partai.
Bagaimana pengalaman Pak Anies waktu memilih wakil saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta?
Kalau waktu itu sudah jadi soalnya nggak perlu memilih. Kalau sekarang ini beda.
Pertanyaan pamungkas saya apa poin penting yang ingin Pak Anies sampaikan ke masyarakat?
Barangkali gini, kita ingin Indonesia lebih baik, kita ingin Indonesia maju rakyatnya bahagia. Pemerintahannya efektif tata kelola berjalan dengan baik. Kita ingin itu semua.
Tapi saat kita ingin semua itu kok cuma lihat angka survei ya. Dan media hanya melihat angka survei. Kita ini ingin Indonesia yang lebih baik.
Pertanyaannya Indonesia butuh orang yang seperti apa, butuh orang dengan gagasan apa, butuh orang dengan rekam jejak seperti apa. Butuh orang yang selama ini mengerjakan apa.
Penantang Baru di Pilkada Balikpapan 2024, Muhammad Sa'bani: Saya Tak Muluk-muluk, 5 Tahun Selesai |
![]() |
---|
Bincang Pembangunan Gedung di IKN Bersama Robby Dwikojuliari, 'Awalnya Saya juga Sempat Pesimistis' |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN Sebut Isran Noor dan Rudy Mas'ud, Tokoh yang Cocok Pimpin Kaltim |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN tak Hanya 'Menjual' Anas Urbaningrum di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Ikhsan Hattu: Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.