Wawancara Eksklusif
Kembali ke Politik, Mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi: Tak Gampang jadi Caleg Zaman Sekarang
Pengalaman 15 tahun atau 3 musim berkiprah di eksekutif, menjadi modal bagi Rizal Effendi untuk terus meniti karir politik.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Adhinata Kusuma
Secara resmi, dulu pernah dilibatkan di partai Golkar di dewan pertimbangan juga kalau tidak salah. Tetapi tidak terlibat aktif.
Ketika menjadi Walikota Balikpapan dukungan terbesar dari PDI Perjuangan dan beberapa partai lain. Memang keterlibatan dengan partai Nasdem sebenarnya dulu itu dadakan. Karena sama-sama di organisasi Kerukunan Keluarga Banjar.
Tiba-tiba ada sesuatu yang membuat kursi ketua dilimpahkan. Dalam situasi seperti ini dimintalah saya melanjutkan itu.
Berarti bergabung ke Nasdem sejak masih menjabat Walikota?
Masih. Karena sekarang mulai berkembang. Ada Pak Ahmad Basir yang lebih intensif sehingga Pak Basir lah yang jadi ketua, saya jadi ketua dewan pertimbangan.
Ketika bapak menjalankan tugas walikota, kan non partai sebenarnya?
Sebenarnya dulu lebih kental dengan PDI Perjuangan karena saya dulu pernah menjadi MPR Putusan Daerah, dan itu yang merekomendasi PDI Perjuangan. Jadi kedekatan dengan PDI Perjuangan lebih kental.
Bicara soal rencana bapak di Pemilu 2024 nanti. Apa target bapak di tahun 2024 nanti sebenarnya?
Targetnya masih dinamis. Sementara ini saya sudah memasukkan pencalonan ke Nasdem melalui untuk DPR RI.
Kemudian karena di DPR Kaltim itu kurang tokoh wanitanya maka istri saya masuk di calon DPRD Kalimantan Timur.
Apakah saya lolos belum tentu juga karena nanti diseleksi juga oleh DPP. Calonnya saya lihat sudah lebih dari 15 orang.
Tapi dengan nama besar bapak jadi pertimbangan juga untuk Nasdem?
Ya, tapi tidak segala-galanya juga. Terkadang bisa terjadi hal yang di luar dugaan. Ya kita jalanilah, apakah ini nanti akhirnya menjadi calon DPR RI apa tidak atau bergeser kan ada juga "sudah pak Rizal jangan dulu di DPR RI, udah dipersiapkan untuk pencalonan gubernur".
Tapi ya sekali lagi, sebenarnya pilihan saya itu juga dan saya menyadari juga selama ini saya terjun di politik menjadi wakil walikota atau walikota itu boleh dibilang dengan keterbatasan kemampuan finansialnya.
Itu juga saya alami. Jadi saya tahu dirilah, bisa saja saya tidak mampu dan tidak gampang untuk menjadi calon anggota legislatif di zaman sekarang.
wawancara eksklusif
Mantan Walikota Balikpapan
Rizal Effendi
caleg dpr ri dapil kaltim
TribunKaltim.co
Penantang Baru di Pilkada Balikpapan 2024, Muhammad Sa'bani: Saya Tak Muluk-muluk, 5 Tahun Selesai |
![]() |
---|
Bincang Pembangunan Gedung di IKN Bersama Robby Dwikojuliari, 'Awalnya Saya juga Sempat Pesimistis' |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN Sebut Isran Noor dan Rudy Mas'ud, Tokoh yang Cocok Pimpin Kaltim |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN tak Hanya 'Menjual' Anas Urbaningrum di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Ikhsan Hattu: Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.