Liga Italia
'Tonali Polandia' Tampil Apik Bersama AC Milan, Inilah Kelebihan dan Kekurangan Dariusz Stalmach
Kiprah AC Milan di Liga Champions, diikuti juniornya yang berhasil melaju ke babak semifinal UEFA Youth League, dan Dariusz Stalmach jadi sorotan.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Kiprah AC Milan di Liga Champions, turut diikuti juniornya yang berhasil melaju ke babak semifinal UEFA Youth League, dan Dariusz Stalmach menjadi salah satu pemain yang menonjol penampilannya bersama tim Primavera.
Setelah kemenangan 2-0 atas Atletico Madrid di perempat final UEFA Youth League, membuat nama Dariusz Stalmach makin melambung dan berpeluang promosi ke tim senior AC Milan.
Dariusz Stalmach mencetak gol pembuka kemenangan setelah menerima umpan silang dari Bakoune pada menit ke-13 dan ia tampil sangat baik dalam formasi tiga gelandang, bersama AC Milan di bawah asuhan Ignazio Abate.
Pemain berkebangsaan Polandia berusia 19 tahun ini sebenarnya sudah mencicipi tampil bersama tim senior sebelum berlabuh ke AC Milan, karena ia telah tampil tiga kali di Ekstraklasa untuk Gornik Zabrze.
Rossoneri mengalahkan persaingan dari Juventus dan Roma, dengan membayar €1 juta untuk mendapatkannya.
Jumlah yang cukup besar untuk pemain yang baru akan berusia 18 tahun pada bulan Desember.
Namun, siapakah sebenarnya 'Sandro Tonali Polandia' ini?
Dia memiliki sejumlah kekuatan yang berbeda termasuk visi, umpan dan pergerakan bola vertikal.
Baca juga: Paolo Maldini Pimpin Proyek Ambisius AC Milan, Datangkan 6 Pemain Italia Termasuk Nicolo Zaniolo
IQ sepak bola yang tinggi dan pemahaman akan pergerakan dan ruang, dribbling yang baik dan tenang di bawah tekanan.
Kekuatan terbesar Stalmach tidak diragukan lagi adalah visi dan umpannya.
Ia memiliki mata yang luar biasa untuk menemukan ruang dan melihat rekan setimnya yang berlari ke arahnya, memiliki kemampuan mengumpan untuk melakukan umpan terobosan/umpan vertikal untuk membuka pertahanan lawan, serta kepercayaan diri untuk mencobanya.
Berkat hal tersebut, Stalmach juga menyerang ruang yang ia lihat untuk menempatkan dirinya dalam posisi berbahaya untuk mencetak gol atau mencatatkan assist.
Baca juga: Hasil Liga Italia Napoli vs AC Milan: Skuat Asuhan Pioli Sukses Bantai Pemuncak Klasemen Serie A
Stalmach telah menunjukkan bahwa ia dapat bermain sebagai seorang playmaker yang bermain di kedalaman atau sebagai pemain box-to-box, yang mana keduanya sangat penting dalam formasi 4-3-3.
Berkat visi dan pemahamannya melalui pemindaian lapangan, ia juga menggunakan kemampuannya saat menekan pemain yang menerima bola.
Pada laga kontra Juventus, pergerakan Stalmach menuai pujian, saat ia berbalik arah, sang pemain memulai tekanannya dengan kecepatan penuh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.