Coppa Italia

Kronologi Romelu Lukaku Diganjar Kartu Merah Usai Cetak Gol Penyeimbang Inter Milan vs Juventus

Berikut kronologi Romelu Lukaku dapat kartu merah usai cetak gol penyeimbang Inter Milan vs Juventus di Coppa Italia.

Editor: Ikbal Nurkarim
TWITTER.COM/PULSESPORTSENG
Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku: Berikut kronologi Romelu Lukaku dapat kartu merah usai cetak gol penyeimbang Inter Milan vs Juventus di Coppa Italia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut kronologi Romelu Lukaku dapat kartu merah usai cetak gol penyeimbang Inter Milan vs Juventus.

Suara-suara menirukan monyet terdengar sayup-sayup di Stadion Alianz di Turin dalam semifinal leg pertama Coppa Italia, Rabu (5/4) dini hari.

Suara-suara itu, disertai dengan nyanyian sarat rasisme datang dari sejumah pendukung Juventus ditujukan untuk striker Inter Milan, Romelu Lukaku.

Saat momen krusial, ketika Romelu Lukaku akan mengambil penalti di menit 90+5 saat Juventus unggul 1-0, suara-suara monyet itu semakin kencang terdengar, menunjukkan masih tingginya rasisme di sana.

Tapi Romelu Lukaku tak tergoyahkan. Dia tetap fokus. Tetap tenang mengeksekusi penalti.

Baca juga: Hasil Coppa Italia: Tekuk Cremonese, Fiorentina Selangkah Lagi ke Final, Laga Sempat Dihentikan

Sepakan kaki kirinya mengarahkan bola mendatar ke kiri, sedang kiper Mattia Perin bergerak ke arah berlawanan.

Lukaku pun merayakan golnya dengan selebrasi jari telunjuk disimpan di depan mulut.

Football Italia melaporkan dia mengatakan 'muto' - bahasa Italia yang setara dengan menyuruh seseorang untuk tutup mulut.

Sebuah selebrasi yang lazim, dan biasa dilakukan banyak pemain lain.

Yang mengejutkan, wasit memutuskan untuk memberikan kartu kuning kedua kepada Lukaku dengan keyakinan selebrasinya provokatif.

Kartu merah dari Wasit Davide Massa itu mengundang tanda tanya. Agensi pemain Roc Nation Sports jadi salah satu pihak yang mempertanyakan kartu merah aneh tersebut.

“Romelu pantas mendapatkan permintaan maaf dari Juventus, dan saya berharap Liga Serie A segera mengutuk perilaku kelompok suporter Juventus ini," demikian rilis dari Roc Nation lewat presidennya, Michael Yormack.

"Pihak berwenang Italia harus menggunakan kesempatan ini untuk mengatasi rasisme, daripada menghukum korban pelecehan tersebut. Saya yakin bahwa dunia sepak bola berbagi sentimen yang sama," tulis agensi yang didirikan rapper Jay-Z ini.

Baca juga: Live Streaming TVRI Cremonese vs Fiorentina Coppa Italia, Lengkap Prediksi Skor, Kick Off 02.00 WIB

Duel leg pertama itu berlangsung seru. Inter lebih mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 62 persen. Namun, justru Juventus yang lebih dulu memetik gol.

Bermula dari umpan silang yang disambut sundulan oleh Manuel Locatelli.

Bola mengarah ke Juan Cuadrado yang dengan akurat melepaskan sepak keras untuk menggetarkan jala Samir Handanovic.

Detik-detik akhir jelang bubaran, bek Juventus Bremen melakukan handsball saat melompat hendak menyundul bola.

Wasit menunjuk titik putih, dan Lukaku, di tengah suara-suara monyet dari sejumlah pendukung Juventus, sukses mengeksekusi.

Lukaku kemudian terlibat saling dorong dengan Cuadrado, tanpa penyebab yang jelas.

Kiper Handanovic membela sang striker, dan terlibat saling dorong intes dengan Cuadrado. Keduanya kemudian dikartu-merah.

Mereka yang dikartu merah ini: Lukaku, Handonovic, dan Cuadrado tak boleh berlaga pada leg kedua di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, 27 April mendatang.

Terutama bagi Inter, ini akan jadi kerugian besar karena mereka kehilangan striker, dan penjaga gawang handal.

Pelatih Inter, Simone Inzaghi pun berharap kartu merah untuk Lukaku dicabut.

"Akan ada video pertandingan yang bisa dianalisis. Saya harap kartu kuning ini dicabut, seperti yang terjadi dengan [Ademola] Lookman, Lukaku selalu melakukan selebrasi seperti ini," kata Inzaghi berharap.

Baca juga: Rapor Pemain Inter Milan Usai Susah Payah Tahan Imbang Juventus 1-1 di Leg I Semifinal Coppa Italia

Lookman mendapatkan kartu kuning kedua karena perayaan kacamatanya yang khas melawan Udinese pada Oktober. Belakangan kartu kuning penyerang Atalanta ini dicabut.

"Ada miskomunikasi di sini. Selebrasi Lukaku disalah-artikan oleh wasit. Akibatnya, dia menerima kartu kuning kedua dan dikeluarkan. Akhir itu tidak baik. Sekarang saya hanya berpikir bahwa saya telah kehilangan Lukaku dan Samir Handanovic untuk leg kedua, dua pemain penting bagi kami," ujar Inzaghi.

Bos Juventus, Max Allegri pilih menutup mata dengan ending yang chaos. "Saya tidak tahu apa yang terjadi di akhir pertandingan, karena setelah tendangan penalti, semuanya berakhir," ujarnya.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved