Wawancara Eksklusif

Ditinggal Kader Jelang Pemilu 2024, Ketua DPW PKS Kaltim Dedi Kurniadi Anggap Bukanlah Masalah Utama

Ketua DPW PKS Kaltim, Dedi Kurniadi DS menilai kedekatan PKS dengan Anies Baswedan bukanlah jelang Pemilu 2024 saja

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
Ketua DPW PKS Kaltim, Dedi Kurniadi DS 

kita didorong-dorong kader di daerah, kenapa PKS lambat? Jadi di internal juga termasuk lambat.

Tapi kalau kemudian dibandingkan dengan partai-partai sekarang yang bekum menampilkan calon selain Anies, saya pikir mereka juga mengalami fase yang sama dengan PKS, Demokrat dan Nasdem.

Artinya untuk mengerucut ke satu nama itu banyak faktor yang harus dibicarakan dan disetujui bersama.

Apa keuntungan PKS mengusung Anies Baswedan?

Kami beharap dengan adanya paket eksekutif yang kita usung sebagai capres memberikan efek untuk legislatif.

Kita biasa sebut efek ekor jas (Bhs. Inggris: coat-tail effect: istilah umum yang merujuk kepada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting, baik langsung maupun tidak langsung, melalui suatu perhelatan).

Dan itu dipahami oleh semua partai politik.

Dan teman calon legsilatif juga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Pertama faktornya adalah animo masyarakat untuk pemilu itu lebih banyak pada eksekutif sebenarnya.

Nah ini ketika kita sudah satu paket, caleg juga banyak berinterkasi dengan masyarakat membawa nama Anies, ini juga menjadi faktor masyarakat mempertimkangkan memilih PKS dalam pemilihan legislatif.

Ketika PKS mengusung Anies sebagai capres, dimana posisi kader internal PKS? Apakah jadi pasangan Anies?

Ini negosiasinya bukan di kami. Di DPP (pusat) ya. Tapi saya sampaikan, bahwa PKS juga realistis bahwa yang kita hadapi ini adalah masrakayat yang heterogen.

Kita juga sudah coba (usung kader internal), tapi dua tahun belakangan belum ngangkat juga. Tapi kita tidak pesimis dengan hal itu, bahwa perjalanan bangsa ini masih panjang.

Kan ada beberapa kader internal PKS yang sudah berpengalaman di eksekutif. Apakah PKS tidak berkeras mendorong sebagai cawapres?

Itu sudah kita dorong, untuk di internal memang beberapa nama itu menarik. Tapi dipublish ke masyarkat kan penerimaannya tidak seperti yang diharapkan, ya kami realistis lah.

Lalu PKS ingin mengambil apa dari koalisi perubahan ini?

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved