IKN Nusantara

Dihuni Ribuan Tenaga Konstruksi, Rusun Pekerja IKN Nusantara Dilengkapi Bank Sampah

Dihuni ribuan tenaga konstruksi, rumah susun pekerja IKN Nusantara dilengkapi Bank Sampah

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah melalui Kementerian PUPR berupaya mengantisipasi timbulnya masalah persampahan yang dapat muncul di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian PUPR akan berkolaborasi dan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI untuk membangun Bank Sampah yang mengelola persampahan di kawasan HPK IKN.

Dengan demikian, nantinya sampah yang ada dapat dipilah dan didaur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi serta tidak mencemari lingkungan.

"Masalah persampahan di IKN harus dapat diantisipasi sedini mungkin agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara baik dan profesional.

Bank sampah nantinya akan dibangun di IKN sebagai upaya pengelolaan sampah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan resmi dikutip dari laman Ditjen Perumahan, Senin (10/4/2023).

Saat ini, imbuh Iwan, pihaknya telah menerima beberapa tawaran kerjasama dalam rangka pengelolaan sampah di IKN.

Salah satunya dari Bank BNI yang berencana membangun bank sampah di HPK.

Pasalnya, sampah dari ribuan pekerja konstruksi yang tinggal dan bekerja membangun infrastruktur di IKN jumlahnya sangat banyak.

Baca juga: Ada Cipta, Rasa, dan Karsa, Logo IKN Nusantara Ini Mengandung Konsep Tridaya

Baca juga: Agenda Mahfud MD dan Menteri Basuki ke IKN Nusantara, Peringati Nuzulul Quran

Sehingga harus diantisipasi sedini mungkin supaya tidak mencemari kawasan yang hijau.

"Konsep pembangunan IKN kan green and smart city sehingga jangan sampai ada sampah yang bisa mencemari lingkungan.

Bisa saja sampah organik yang ada diolah menjadi kompos untuk menjadi media tanam pohon dan bunga-bunga yang ada di infrastruktur yang dibangun dan sampah plastik di daur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi," terang Iwan.

Senior Vice President Optimalisasi Bisnis Divisi CMA Bank BNI, Hermita menerangkan, pihaknya akan menerjunkan BNI Agen46 untuk mengelola persampahan yang ada di HPK IKN dengan bank sampah sekaligus mengedukasi para pekerja agar bisa ikut menabung melalui sampah yang dikumpulkan.

Pihaknya juga siap memasang alat pencacah sehingga sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah anorganik memiliki nilai ekonomi.

Sampah organik bisa diolah jadi kompos untuk media tanam dan kompos sekaligus makanan maggot dan bisa diekspor.

"Jadi melalui BNI Agen46 akan mengajak para pekerja di HPK IKN untuk ikut memilah sampah organik dan anorganik agar bisa memiliki nilai ekonomi sekaligus menabung dari hasil sampah yang dikumpulkan," kata Hermita. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved