Idul Fitri 2023
Cuti Bersama Libur Lebaran 2023 Dimajukan, Film Sewu Dino dan Buya Hamka Tayang Lebih Cepat!
Cuti Lebaran 2023 dimajukan, akhirnya film Sewu Dino dan Buya Hamka tayang lebih cepat! Tanggal berapa?
Penulis: Anneke Puteri | Editor: Anneke Puteri
TRIBUNKALTIM.CO - Cuti libur lebaran telah dimajukan oleh pemerintah, film Sewu Dino dan Buya Hamka diputuskan untuk tayang lebih cepat.
Pemerintah sudah mengumumkan bahwa cuti bersama libur lebaran dimajukan menjadi tanggal 19 - 25 April 2023.
Maka dari itu, masing-masing rumah produksi film Sewu Dino dan Buya Hamka memutuskan untuk memajukan tanggal tayang kedua film tersebut.
Film Sewu Dino dan Buya Hamka awalnya direncanakan akan dirilis pada libur lebaran yaitu 20 April 2023.
Namun kedua film tersebut dikabarkan tayang lebih cepat yaitu jadi 19 April 2023.
Film Sewu Dino baru saja menggelar Gala Premiere kemarin, Rabu (13/4/2023) sedangkan film Buya Hamka sudah menggelar Gala Premiere Minggu, (9/4/2023).
Dua film Indonesia ini adalah film yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia untuk ditonton saat libur lebaran.
Sewu Dino merupakan film yang juga dibuat oleh pemilik thread @SimpleMan di Twitter yang ceritanya sangat populer.
Baca juga: Rekomendasi Film Lebaran 2023 yang Tayang di Bioskop, Genre Komedi sampai Horror!
Apalagi trailernya sudah ditayangkan saat pemutaran film kedua dari KKN di Desa Penari yang lalu.
Sedangkan Buya Hamka, juga ditunggu oleh banyak masyarakat karena menyuguhkan cerita biografi yang luar biasa dari sosok Buya Hamka.
Gala Premiere-nya diadakan secara mewah, dan produksi filmnya sangat maksimal sampai memakan waktu selama sembilan tahun.
Durasi filmnya juga tujuh jam, yang dibagi menjadi tiga bagian.
Simak sinopsis dari film Sewu Dino dan Buya Hamka di bawah ini.
Berikut sinopsis dari film Sewu Dino.

Sewu Dino bercerita tentang seorang perempuan bernama Sri yang berasal dari sebuah desa dan ingin mencari pekerjaan di luar kota.
Sri pun mendapatkan informasi dari tetangganya yang bernama Bu Menik jika ada lowongan pekerjaan di kota dengan gaji yang lumayan.
Pergilah ia ke Griya Zainah, agen penyalur pembantu rumah tangga berdasarkan informasi tetangganya itu.
Ia mengikuti proses seleksi dengan lancar, walau sempat merasa aneh dengan beberapa pertanyaan yang diajukan.
Pasalnya, Sri ditanya berkaitan tentang hari lahir dirinya.
Baca juga: Review dan Sinopsis Film Bed Rest, Kejadian Horor Selama Masa Kehamilan
Sri lahir di hari Jumat kliwon yang mana ini menjadi salah satu kriteria yang dicari oleh pihak penyalur.
Sempat merasa bingung, Sri lolos seleksi dan tetap menerima pekerjaan tersebut karena dirinya memang butuh pekerjaan.
Sri akhirnya bekerja di keluarga Atmojo untuk merawat seorang anak remaja bernama Della Atmojo yang sedang sakit parah.
Alasan Sri dipilih karena hari lahirnya berhubungan dengan ritual pembersihan santet dari diri Della.
Setelah bekerja di sana, teror-teror santet yang menyeramkan pun berdatangan menimpa sri.
Dan santet 1000 hari pun dimulai.
Sinopsis Film Buya Hamka

Buya Hamka adalah film biopik yang menceritakan tentang seorang pahlawan nasional sekaligus ulama besar dari Sumatra yang bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Abdullah.
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal sebagai Buya Hamka merupakan seorang wartawan, politikus, penulis, dan pengajar.
Ia juga ketua pertama dari Majelis Ulama Indonesia dan tokoh Muhammadiyah yang pernah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Buya Hamka juga terkenal dengan karya novelnya yang juga sudah difilmkan seperti Di Bawah Naungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
Baca juga: Daftar Film Bioskop April 2023, Lihat Sinopsis dan Tanggal Tayang untuk Menikmati Libur Lebaran
Semasa hidupnya, Buya Hamka pernah menimba ilmu di luar negeri selama beberapa tahun yang kemudian memutuskan kembali ke Indonesia.
Tepatnya di Yogyakarta, Buya Hamka turut gabung dalam perjuangan melawan penjajah.
Namun, perjuangannya tentu saja dipenuhi oleh banyak sekali tantangan.
Buya Hamka pernah ditangkap saat masa pemerintah Presiden Soekarno karena dianggap terlalu kritis.
Walaupun begitu, Presiden Soekarno pernah berpesan jika meninggal ingin Buya Hamka yang menjadi imam shalat jenazahnya.
Buya Hamka pun tak menolak, karena menurutnya itu adalah sebuah kehormatan.
Jadi, film Buya Hamka ini akan menceritakan tentang seluruh pengalaman hidup sosok Buya Hamka dari kecil hingga dewasa. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.