Mata Lokal Memilih

Jokowi dan Ganjar Pranowo Bak Perangko, Usai Dianggap Retak Hubungannya Gara-gara Piala Dunia U-20

Jokowi dan Ganjar Pranowo bak perangko. Usai dianggap retak hubungannya gara-gara Piala Dunia U-20.

Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
HO/Humas Ganjar Pranowo
Jokowi dan Ganjar Pranowo bak perangko. Usai dianggap retak hubungannya gara-gara Piala Dunia U-20. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Ganjar Pranowo dalam bursa capres jelang Pilpres 2024 terkini.

Dua tokoh nasional, Jokowi dan Ganjar Pranowo bak perangko.

Usai dianggap retak hubungannya gara-gara Piala Dunia U-20 belum lama ini.

Tudingan retaknya hubungan Jokowi dan Ganjar Pranowo pun terbantah.

Hal itu ditunjukkan mereka saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.


Ya, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 5 hari di Jawa Tengah dari 5-9 April 2023 menjadi sorotan.

Pasalnya dalam kunjungan kerja tersebut Presiden selalu didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo tercatat 6 kali mendampingi Presiden dalam kegiatan di Jateng mulai dari meninjau pasar hingga Salat Taraweh berjamaah.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Respon Santai Ganjar Pranowo Pasca Elektabilitasnya Anjlok, Gegara Piala Dunia U-20 Indonesia Batal?

Selain itu Ganjar Pranowo juga beberapa kali menaiki kendaraan yang sama dengan Presiden dalam kegiatan di Jateng.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyano Wibowo mengatakan bahwa peristiwa tersebut mengkonfirmasi bahwa hubungan Presiden dengan Ganjar Pranowo baik-baik saja.

“Kebersamaan Presiden dengan Ganjar mengkonfirmasi bahwa hubungan keduanya baik baik saja dan tidak ada masalah,” kata Karyono kepada Tribunnews.com, Rabu, (12/4/2023).

Menurut Karyono polemik kegagalan Indonesia di Piala Dunia U-20 yang disinyalir karena adanya penolakan Kepala Daerah, tidak mengganggu hubungan Presiden dengan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Melepas Rombongan Mudik Gratis bagi Warga Jateng yang Merantau di Sumatera

Menurut Karyono perbedaan pendapat antara Presiden dengan Kepala Daerah merupakan hal biasa di negara demokrasi.

“Selain itu saya yakin, Presiden memahami posisi Ganjar yang bukan hanya sebagai Kepala Daerah tetapi juga sebagai kader partai,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved