Khutbah Idul Fitri di Balikpapan, Anwar Abbbas Bahas soal Pengaruh Suara pada Moralitas Bangsa

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas mengimami solat Idul Fitri di halaman Bank Bukopin Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (21/4/2023).

Selepas memimpin sholat, dirinya juga mengisi khotbah kepada jamaah yang hadir dalam solat Idul Fitri.

Dalam penyampaiannya, ia membahas mengenai pengaruh bunyi atau suara terhadap kelangsungan makhluk hidup, tidak hanya manusia.

Anwar mencontohkan salah satu penelitian di Jepang yang membuktikan bahwa suara bisa berpengaruh terhadap tumbuhan.

Baca juga: 2 Hal Pertimbangan Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada Sabtu 22 April 2023

Penelitiannya berupa dua tanaman yang seragam dipelihara di tanah yang sama dan disiram dengan air yang sama. Namun diperdengarkan dengan aliran musik yang berbeda.

Penelitian itu memperlihatkan bahwa musik klasik membuat batang tanaman menjadi gemuk, daunnya rindang.

"Berbeda dengan musik rock. Hasilnya tanaman itu kurus dan daunnya cenderung keriting," papar Anwar dalam ceramahnya.

Sebab itu dia, menilai bahwa pengaruh suara, bukan cuma soal musik, berdampak terhadap proses tumbuh kembang manusia.

Baca juga: Idul Fitri Lebih Cepat, Muhammadiyah Kaltim Imbau tak Terima Tamu Hari Ini

Ia menyimpulkan, seorang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan memiliki tutur kata yang santun apabila orangtuanya berlaku demikian.

"Tapi kalau Bapaknya sering mengucapkan ucapan yang jorok, ucapan yang kasar, maka si anak akan tumbuh menjadi pribadi yang persis dengan orangtuanya," tambah Anwar.

Ucapan yang tak Baik

Lebih jauh lagi, dirinya mengira bahwa perilaku koruptif pejabat berasal dari seringnya mendengar ucapan yang tidak baik.

Sebab itu, ucapan atau suara yang buruk itu berakumulasi yang membentuk mental seseorang menjadi bertentangan dengan norma.

Di akhir khotbahnya, alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengajak jamaah agar menetralisir pengaruh suara yang buruk lewat lantunan ayat suci Al-Quran.

"Sebab itulah kita dipertemukan Ramadhan, supaya kita bukan hanya berakrab-akrab membacanya, namun juga mendalaminya," pungkas Anwar. (*)