Mata Lokal Memilih

2 Penyebab Posisi Capres Ganjar Pranowo Masih Rawan versi Litbang Kompas

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan, elektabilitas bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ganjar Pranowo diusung PDIP menjadi Capres 2024. Belakangan PPP juga menyatakan dukung ke Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Berikut ini ada penjelasan 2 penyebab posisi Ganjar Pranowo jadi Capres 2024 disebut masih rawan.

Penilaian ini berdasarkan hasil survei Litbang Kompas. Ganjar Pranowo belakangan ini telah resmi dijadikan Capres untuk Pemilu 2024 dari PDIP. 

Sosok pria berambut putih ini dianggap masih rawan posisinya sebagai capres, seperti apa gambaran penjelasannya. 

Simak disini, yang mengutip dari Kompas.com dengan judul "Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ganjar Belum Menjamin Kemenangannya pada Pilpres 2024."

Baca juga: Resmi, PPP Umumkan Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres, KIB Berpotensi Bubar, Respon Golkar

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan, elektabilitas bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo terbilang besar.

Namun demikian, tingginya angka elektoral Gubernur Jawa Tengah itu tak menjamin kemenangannya pada pemilu mendatang.

Menurut Litbang Kompas, ada sejumlah hal yang menyebabkan posisi Ganjar Pranowo masih rawan.

Pertama, tingginya angka swing voters atau pemilih mengambang.

Baca juga: 4 Nama yang Pas jadi Cawapres Ganjar Pranowo versi Yaqut Cholil, Ada Sandiaga Uno

Survei periode 25 Januari sampai 4 Februari 2023 mencatat, elektabilitas Ganjar sebesar 25,3-37,0 persen.

Namun, dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.

“Tingginya proporsi barisan pendukung yang kurang loyal (swing voter), hampir separuh bagian dari total pendukungnya saat ini, belum dapat menjaminkan kemenangan dalam pemilu mendatang,” demikian hasil analisis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Rabu (26/4/2023).

Kedua, hal lainnya yang membuat posisi Ganjar belum aman ialah terbatasnya penguasaan arena politik politisi PDI-P itu.

Baca juga: Ribuan Orang dari Berbagai Daerah Padati Lokasi Open House Ganjar Pranowo di Tawangmangu

Menurut berbagai hasil survei yang dilakukan secara periodik, pendukung Ganjar masih tersegmentasi di wilayah dan karakteristik sosial ekonomi tertentu.

Artinya, gambaran pendukung Ganjar belum menunjukkan wajah pemilih yang proporsional layaknya gambaran penduduk di negeri ini.

Dari sisi domisili misalnya, sebaran pendukung Ganjar sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 64,1 persen.

Sementara itu, di luar Pulau Jawa, pendukung Ganjar baru 35,9 persen.

Di Pulau Jawa, pendukung Ganjar paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (39,5 persen), lalu Jawa Timur (28,5 persen), Jawa Barat (22,5 persen), DKI Jakarta (4,9 persen), dan Banten (4,6 persen).

Baca juga: Terbaru! Terjawab Alasan Sandiaga Uno Keluar dari Gerindra, Bakal jadi Cawapres Ganjar Pranowo?

Adapun di luar Jawa, dukungan buat Ganjar terkonsentrasi di Pulau Sumatera (44,7 persen), lalu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (15,7 persen), Kalimantan (15,1 persen), Maluku dan Papua (12,6 persen), dan Sulawesi (11,9 persen).

Selain dari sisi sebaran wilayah, latar belakang identitas dan kehidupan sosial ekonomi pendukung Ganjar pun tersegmentasi.

Ganjar banyak didukung kalangan kaum muda rentang usia 24-40 tahun (41,5 persen), tetapi kurang mendapat dukungan dari kalangan tua lebih dari 60 tahun (3,7 persen).

Dari segi pendidikan, mayoritas pendukung Ganjar berlatar belakang pendidikan menengah (47,6 persen), lalu pendidikan dasar (37,5 persen), diikuti pendidikan tinggi (14,9 persen).

Sementara itu, terkait status sosial ekonomi, Ganjar banyak didukung kalangan menengah bawah (44,0 persen), lalu kalangan bawah (32,5 persen), menengah atas (18,5 persen), tapi minim dukungan dari kalangan atas (5,0 persen).

Mantan anggota DPR RI dua periode itu juga ternyata lebih banyak didukung oleh kalangan laki-laki (53,5 persen) dibanding perempuan (46,5 persen).

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Ganjar Pranowo, bakal capres Pemilu 2024.
Ganjar Pranowo, bakal capres Pemilu 2024. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo resmi diumumkan PDI Perjuangan sebagai capres Pemilu 2024.

Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ganjar Belum Menjamin Kemenangannya pada Pilpres 2024."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved