Amalan dan Doa

Jangan Lupa Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal, Ini Jadwalnya Bulan Mei 2023

Jangan Lupa Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal, Ini Jadwalnya Bulan Mei 2023

Editor: Nur Pratama
Instagram@alraziqbook
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini jadwal puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal 1444 H.

Setelah menyelesaikan puasa Ramadhan, umat muslim menyambut bulan Syawal.

Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan umat Muslim selama bulan Syawal tersebut.

Setelah mengerjakan puasa Syawal 6 hari, Anda juga bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah tiga hari di pertengahan bulan.

Dilansir dari muslim.or.id, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan di tanggal ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah).

Baca juga: Bukan hanya Puasa, Ini 3 Amalan Sunnah yang Bisa Muslim Amalkan di Bulan Syawal 1444 H

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis, dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Disebut Ayyamul Bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar yang putih.

Lalu, kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal 1444 H ?

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Syawal 1444 H

- 13 Syawal 1444 H - Rabu 3 Mei 2023

- 14 Syawal 1444 H - Kamis 4 Mei 2023

- 15 Syawal 1444 H - Jumat 5 Mei 2023

Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
 
Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan pahala yang luar biasa seperti puasa sepanjang tahun.

Hal ini sebagaimana dinukilkan pada hadis, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ


“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun."(HR. Bukhari, no.1979).

Melansir Tribunnews.com, dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

7 Keutamaan Bulan Syawal

Berikut Tribunjabar.id rangkum 7 keutamaan bulan Syawal, dilansir dari berbagai sumber.

1. Bulan Meningkatkan Keimanan

Beribadah di bulan Syawal juga memiliki keutamaan dapat meningkatkan keimanan.

Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang penuh berkah, di bulan Syawal diharapkan amalan yang dikerjakan semakin meningkat.

2. Bulan Fitrah

Pada bulan Syawal menjadi bulan penanda umat Muslim kembali kepada fitrahnya.

Sebagaimana hal ini dilaksanakannya Hari Raya Idul Fitri yang bermakna kembali ke fitri.

Hal ini juga sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu.” (HR Al Bukhari : 37 dan Muslim: 1266).

3. Bulan Kemenangan

Bulan Syawal juga disebut bulan kemenangan karena pada bulan inilah menjadi awal umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri atau juga disebut Hari Kemenangan.

Disebut Bulan Kemenangan karena umat Muslim mengerjakan ibadah sepanjang puasa Ramadhan.

Umat Muslim menjalani ibadah tersebut dan menjadi lambang kemenangan dari peperangan menetang jiwa yang besar yakni hawa nafsu.

4. Bulan Silaturahmi

Setelah Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal bagi umat Muslim terdapat tradisi saling memaafkan.

Dalam kesempatan tersebut umat Muslim memanfaatkan momen tersebut untuk saling berkunjung dan silaturahmi.

Baca juga: 30 Ucapan Maaf-maafan di Acara Halal Bilhalal Keluarga Berisi Doa, Selain Mohon Maaf Lahir dan Batin

Seperti melakukan kunjungan ke rumah saudara, kerabat, maupun tetangga untuk bersalaman dan bermaaf-maafan.

Tradisi ini ternyata sebenarnya merupakan bagian dari adab umat Muslim.

Hal ini sebagaimana didasarkan dalam hadis berikut.

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata:

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod).

5. Puasa Syawal

Pada bulan Syawal ini dianjurkan puasa Syawal yakni puasa sunah 6 hari.

Pada pelaksanaannya, puasa Syawal dikerjakan di hari keda setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Adapun anjuran puasa Syawal sebagaimana dinukilkan pada hadis berikut.

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa setahun penuh (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Meski hukumnya sunah, keutamaan puasa Syawal dapat mendapat pahala puasa setahun penuh.

6. Bulan Baik untuk Menikah

Satu lagi keutamaan bulan Syawal bagi sebagian muslim diyakini sebagi bulan baik untuk menikah.

Adapun keutamaan ini merujuk pada riwayat saat Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat sebagai berikut.

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).

Demikian karena hal itu, para ulama khususnya kalangan madzhab Syafii menganggap bulan Syawal sebagai bulan baik untuk menikah.

7. Itikaf

I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid sebagai ibadah sunah dengan syarat-syarat tertentu.

Amalan sunah ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan.

Ternyata amalan itikaf tak berhenti dikerjakan di 10 hari terakhir puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW biasa melakukan itikaf pada sepuluh hari Ramadhan.

Namun, jika berhalangan melakukan itikaf pada Ramadhan, Rasululllah biasa menggantinya sengan itikaf pada bulan Syawal.

Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal 1444 H, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa dan Keutamaannya, 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved