Berita Kaltim Terkini

Kondisi Pembangunan Ekonomi dan SDM di Kaltim

Mulai dari pandemi Covid-19 dan PPKM tahun 2020-2021, hingga kondisi pelayanan di beberapa daerah jadi penentu

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim, Yusliando mengungkapkan kondisi pembangunan ekonomi dan SDM fluktuatif. 

IPM di Kaltim tahun 2018 sebesar 75,83 poin, lalu naik pada tahun 2019 yakni 76,61 poin.

Kemudian tahun 2020 menurun 76,24 poin, berlanjut pada tahun 2021 kembali naik dengan 76,88 poin dan tahun 2022 dengan 77,44 poin.

"Tren IPM Kaltim sejak tahun 2018 fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Tapi tetap harus diperhatikan untuk dorongan peningkatan IPM ini," tandasnya.

Menurut Yusliando, capaian kinerja IPM Kaltim 2022 juga melampaui target yang sudah ditentukan.

Namun masih terdapat permasalahan karena belum tercapainya kinerja harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, hingga usia harapan hidup.

Belum tercapainya rata-rata lama sekolah disebabkan oleh akses pendidikan wajib belajar 12 tahun belum terpenuhi secara merata.

Ilustrasi ekonomi Kalimantan Timur.
Ilustrasi ekonomi Kalimantan Timur. (TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Harapan lama sekolah belum mencapai target karena pemerataan dan perluasan akses pendidikan baik pada peningkatan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan maupun pemenuhan tenaga pendidik sampai kependidikannya.

"Hal ini masuk pada prioritas dalam transformasi ekonomi serta peningkatan SDM, sebagai bentuk kesiapan daerah sebagai mitra IKN dengan mengoptimalkan kerja sama," kata Yusliando

Belum tercapainya usia harapan hidup, disebabkan akses dan layanan terhadap fasilitas kesehatan masyarakat belum maksimal.

"Khususnya pada wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved