Ibu Kota Negara

Ketua PAN PPU Berharap Tahun Depan IKN Nusantara Bisa Dipakai Upacara HUT RI

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) PPU, Zainal Arifin, Senin (2/5/2023) sangat berharap agar pembangunan IKN Nusantara.

Editor: Budi Susilo
Twitter @KemenPU
Ilustrasi titik nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sudah dimulai.

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) PPU, Zainal Arifin, Senin (2/5/2023) sangat berharap agar pembangunan IKN Nusantara dalam terwujud sesuai target Presiden Joko Widodo.

Zainal mengatakan, presiden menargetkan tahun 2024 mendatang akan menggelar ucapara HUT RI di IKN Nusantara.

"Karena target presiden upacara HUT RI tahun depan di IKN Nusantara, maka pembangunannya juga harus masif," jelasnya.

Baca juga: Transformasi Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur: Harapan, Tantangan, dan Partisipasi Masyarakat

Namun demikian, ia menyatakan pembangunan IKN Nusantara memang harus digenjot secara cepat, agar target itu bisa terpenuhi.

Namun demikian, anggota DPRD PPU ini menyatakan masih sedikit pesimistis karena belum dimulainya sejumlah pembangunan untuk gedung kementerian.

Bukan hanya itu, pembangunan IKN Nusantara ini juga diharapkan tidak menimbulan permasalahan. Seperti pembayaran upah para pekerja.

Karena selama ini masih mendapat informasi bila ada pekerja di IKN Nusantara yang belum mendapatkan gaji sesuai dengan aturan.

Selain itu, gaji mereka juga kurang lancar atau tidak dibayarkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

"Hal-hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Harapan saya ya upah pekerja juga harus menjadi perhatian," katanya.

Ilustrasi masjid yang ada di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Ilustrasi masjid yang ada di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Mengenai rencana kedatangan ribuan pekerja, Zainal mengatakan tak menjadi masalah karena itu sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan IKN Nusantara.

Namun ia berharap keberadaan mereka nanti tidak menimbulkan masalah sosial.

Masalah sosial lanjutnya, seperti banyaknya tumbuh tempat-tempat prostitusi untuk memenuhi hasrat biologis para pekerja yang akan datang.

"Kalau mereka tak membawa istri kan sudah menjadi risiko. Jangan sampai nanti malah banyak tempat-tempat yang menimbulkan masalah sosial. Tapi saya harap ini bisa diatasi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved