Mata Lokal Memilih
Surya Paloh Ngadu ke Luhut Binsar, Tak Suka Jokowi Endorse Capres Pilpres 2024, Bukan Tanpa Alasan
Surya Paloh mengadu ke Luhut Binsar Pandjaitan. Tak suka Jokowi endorse Capres Pilpres 2024, bukan tanpa alasan.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar bursa capres dan cawapres Pilpres 2024 terkini.
Terbaru bos Partai NasDem, Surya Paloh mengadu ke Luhut Binsar Pandjaitan.
Keduanya melakukan pertemuan, pasca Jokowi memanggil ketua umum partai dalam kabinet pemerintahan ke Istana beberapa waktu lalu.
Kepada Luhut Binsar Pandjaitan, Surya Paloh mengaku tak suka Presiden Jokowi endorse Capres Pilpres 2024.
Bukan tanpa alasan, sikap tak suka Surya Paloh tersebut atas Jokowi.
Selengkapnya ada dalam artikel ini,
Baca juga: Jurang Lebar Rivalitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Capres PDIP Unggul Elektoral 13,6 Persen
Partai Nasdem keberatan dengan langkah Presiden Jokowi yang sering meng-endorse calon presiden tertentu.
Nasdem melihat apa yang dilakukan Presiden tidak bagus.
Hal tersebut menjadi salah satu bahasan saat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti diketahui Luhut adalah salah satu orang kepercayaan Presiden.
Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto langkah Presiden meng-endorse calon tertentu ikut dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Siapa Terkaya? Harta Kekayaan Capres 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
Menurut Sugeng, Surya Paloh menitipkan pesan kepada Luhut agar Presiden Joko Widodo tidak menunjukan sikap men-endorse figur calon presiden (capres) tertentu.
"Pak Surya juga mengingatkan kalau kayak begini ada sebuah situasi yang menjadi tidak berimbang.
Seolah-olah misalnya pemerintah atau Presiden yang berpihak pada calon tertentu," kata Sugeng di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
Menurutnya, Surya meminta agar Jokowi menghentikan langkah-langkah tersebut. Alasannya, agar kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan adil dan berimbang.
"Endorse itu seyogyanya dihapuskan, Surya dan Luhut sepakat untuk di level itu," imbuhnya.
Di sisi lain, Sugeng mengklaim bahwa Luhut dan Surya sama-sama menghormati posisi politik masing-masing.
"Pak Luhut menghormati apa yang sudah diputuskan oleh Pak Surya dalam konteks kontestasi, sekaligus menyangkut misalnya (pencapresan) Pak Anies," imbuh dia.
Baca juga: Reaksi Anies Baswedan Terima Laporan Deklarasi Relawan di Senayan Disabotase, Capres NasDem Terkejut
Dalam pantauan Kompas.com, pertemuan itu berlangsung kurang lebih selama 1,5 jam.
Luhut mengatakan bahwa salah satu pembahasan terkait dengan pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum parpol koalisi pemerintah.
Di mana dalam pertemuan itu Surya tak diundang. Kemudian, Luhut juga mengaku memberikan saran figur calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan pada pilpres mendatang.
Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Surya Paloh tidak sakit hati karena tidak diundang Presiden Joko Widodo.
Surya Paloh juga memastikan tidak akan menarik menterinya yang saat ini masih berada di kabinet pemerintahan Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Luhut usai makan siang bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem tersebut. Pertemuan dilakukan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Luhut mengatakan pemerintah tak mempermasalahkan perbedaan pandangan dengan Partai Nasdem saat ini.
Baca juga: Gubernur Arinal Panik? Jokowi Mau Motoran di Lampung, Cek Jalan Rusak yang Viral
Nasdem dianggap sudah berbeda pandangan karena telah membentuk koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Ya kita ngobrolin yang enak-enak aja. Ya semua kan ingin baik-baik ya. Jadi kalau ada perbedaan sana sini saya kira biasa," kata Luhut pada awak media.
"Saya kira Pak Surya juga berbesar hati itu dan ya juga melihat enggak ada yang perlu diributkan," imbuh Luhut.
Luhut juga mengeklaim, tak ada pembicaraan dari Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju. "Oh ndak, ndak ke situ (pembicaraan) kita," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan sengaja tak mengundang Surya Paloh.
Alasannya, Nasdem sudah membentuk koalisi sendiri yang berbeda dengan enam parpol lain di pemerintah saat ini.
Adapun koalisi Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mendekarasikan diri mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Melalui Luhut, Surya Paloh Minta Presiden Hentikan Endorse Bakal Calon Presiden, https://wartakota.tribunnews.com/2023/05/05/melalui-luhut-surya-paloh-minta-presiden-hentikan-endorse-bakal-calon-presiden?page=all
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.