Video Viral

Ciut Nyali? Ukraina Takut NATO Cs Kecewa Serangan Balasan ke Rusia Tak Sukses Besar

Ciut nyali? Ukraina takut NATO Cs kecewa serangan balasan ke Rusia tak sukses besar

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

Saat ini Rusia memiliki keunggulan geografis dan jumlah tentara yang lebih banyak.

Ukraina yang sadar akan hambatan yang sangat besar, terus menuntut senjata tambahan dari pendukungnya di Barat.

"Ukraina akan melancarkan serangan balasan segera setelah menerima senjata yang telah disepakati dengan mitranya," kata Presiden Zelensky.

Sementara itu, Reznikov sebagai Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan 90 persen unit serangan pertama telah siap untuk memulai operasi.

Beberapa unit lainnya masih berada di luar negeri untuk berlatih.

Meski terbebani ekspektasi Barat, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina berhasil meraih kemajuan di beberapa wilayah, tapi enggan menyebutkannya.

Menhan Reznikov mengatakan, serangan balasan itu tidak hanya akan membebaskan desa dan kota, tapi juga memotong rantai logistik Rusia serta mengurangi kemampuan ofensif mereka.

Presiden Zelensky mengatakan, mitra Baratnya menolak untuk mengirimkan senjata jarak jauh kepada Ukraina.

Mitra Barat Ukraina, katanya, tidak ingin memicu eskalasi besar-besaran dari Rusia karena senjata jarak jauh dapat menjangkau wilayah Rusia.

Di sisi lain, tidak adanya senjata semacam itu telah menempatkan Ukraina di posisi yang sulit untuk maju.

"Saya tidak begitu mengerti, saya akan memberi tahu Anda terus terang, mengapa kami tidak bisa mendapatkan artileri jarak jauh," katanya.

Mitra Barat tetap tidak memberikan senjata semacam itu, meski Presiden Zelensky meyakinkan mereka tidak akan menggunakan senjata itu untuk menyerang wilayah Rusia.

Ia menyayangkan pasukan Ukraina yang tak bisa mengusir Rusia dari tepi Sungai Dnipro setelah membebaskan Kherson. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved