Berita Balikpapan Terkini

Suasana Persaudaraan dan Persahabatan Dalam Syukuran Hari Raya 3 Agama di Balikpapan

Perayaan syukur dan silaturahmi atau halal bihalal hari raya 3 agama di Balikpapan berlangsung penuh kehangatan

Penulis: Ias | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MATHIAS
Perayaan syukur dan silaturahmi atau halal bihalal hari raya 3 agama di Balikpapan berlangsung penuh kehangatan.TRIBUNKALTIM.CO/MATHIAS 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Perayaan syukur dan silaturahmi atau halal bihalal hari raya 3 agama di Balikpapan berlangsung penuh kehangatan.

Rasa persaudaraan dan persahabatan terungkap nyata dalam acara tersebut.

Silaturahmi dan halal bihalal itu dilaksanakan di aula Gereja Katolik Regina Pacis Sumberejo (samping kantor Kelurahan Sumberejo Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (7/5/2023) malam. 

Tiga hari raya keagamaan yang dimaksud adalah;

- Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka1945 Tahun 2023,

- Hari Raya Paskah 2023,

- Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023

- Dirangkaikan dengan menyambut Hari Raya Waisak Tahun 2567 BE tanggal 4 Juni 2023.

Tersenyum, saling sapa lalu berjabat tangan erat mewarnai suasana penuh kekeluargaan dan persaudaraan yang tercipta malam itu.

Baca juga: Agenda KOJA Balikpapan, Halal Bi Halal Jalin Silaturahmi, Dibuka Secara Gratis

Baca juga: Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Bupati Bonifasius Silaturahmi ke Gubernur Isran

Undangan yang hadir datang dari berbagai kalangan, mulai tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemerintah dan beberapa komunitas dan paguyuban di Balikpapan.

Tuan rumah dan penyelenggara kegiatan, Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Dahor Balikpapan, Pastor Ignatius Priyantoro OMI saat memberi sambutan pengantar mengaku dirinya bukan tuan rumah.

"Tidak ada tuan rumah dan tidak ada undangan," ujarnya. "Ini rumah kebangsaan, rumah kita semua," lanjutnya.

Di rumah ini, lanjutnya, tidak bicara agama. "Kita bicara kemanusiaan. Satu napas Indonesia," katanya bersemangat.

Pastor Toro mengisahkan hubungan baiknya dengan sejumlah ketua RT di sekitar gereja.

"Sering kami dibantu bapak-bapak ketua RT di sini," katanya.

Pastor Toro juga beberapa kali bersilaturahmi atau berkunjung ke rumah Habib Achmad yang juga hadir dalam silaturahmi malam itu. "Di sana saya disuguhi kue Maryam," ungkapnya.

Pastor mengajak semua yang hadir untuk saling mengunjungi dan bersilaturahmi. Romo juga berharap agar "kemesraan" ini juga terasa hingga akar rumput.

"Jangan hanya di level atas tapi harus sampai di lapisan paling bawah. Karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat," katanya.

Dua orang saat menghadiri silaturahmi di Balikpapan
Dua orang saat menghadiri silaturahmi di Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/MATHIAS

 

Sementara itu, Hermandi mewakili ketua Forum Komunikasi Umat Beragama atau FKUB Balikpapan mengaku bangga melihat keakraban umat lintas agama pada acara tersebut.

"Lihat dua perempuan berkerudung itu. Satu berkerudung putih, satunya lagi berkerudung abu-abu. Akrab dan tertawa bersama. Itulah indahnya keberagaman," kata Hermandi.

Kedua perempuan itu adalah seorang suster biarawati dan seorang muslimah yang tampak akrab dan begitu dekat.

"Mereka beda warna, tapi mereka satu hati, satu tujuan, membangun persaudaraan dan persahabatan," ungkap Hermandi.

Kebersamaan dan persahabatan itulah modal kita membangun Kota Balikpapan, kota yang ramah, bersahabat dan penuh persaudaraan.

Sementara tokoh agama Hindu I Putu Suryadarma dalam pesan hari suci Nyepi mengatakan, makna dari Nyepi yang dijalankan umat Hindu adalah permenungan, menyepi. 

"Kehidupan tidak harus hingar bingar, perlu permenungan, menyepi. Nyepi juga menghasilkan jiwa yang damai, damai di hati," ungkapnya.

Habib Bangga Silaturahmi juga Mulai Dilakukan Umat Lintas Agama 

Habib Achmad memberi kesan pesan Idul Fitri mengaku mengenal dan berhubungan baik dengan Pastor Toro.

"Benar, beberapa kali pastor berkunjung ke rumah saya. Di sana saya suguhi kue Maryam," ujarnya.

Habib mengatakan silaturahmi itu dalam wujud kunjung-mengunjungi, saling mengenal, saling berhubungan atau berkomunikasi.

Dengan komunikasi dapat menekan atau menetralisir isu-isu sensitif yang berkembang di masyarakat.

"Saya bangga, halal bihalal atau silaturahmi yang dilaksanakan umat muslim selama ini, juga dilakukan umat lintas agama. Itu baik untuk membangun kerukunan dan kebersamaan," ungkapnya.

Silaturahmi itu untuk menjalin hubungan yang harmonis, dengan kasih sayang. "Tingkatan yang lebih tinggi dari itu adalah 'peduli' akan sesama. Dan di atasnya adalah saling mendoakan," ujar Habib. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved