Mata Lokal Memilih

Viral di Twitter, Wapres Maruf Amin Puji Ganjar Pranowo Mirip Ustman bin Affan, Kominfo Sebut Hoaks

Viral Wakil Presiden alias wapres Maruf Amin puji Ganjar Pranowo mirip Ustman bin Affan. Kominfo menyatakan video tersebut hoaks alias kabar bohong.

Ist
Viral Wakil Presiden alias wapres Maruf Amin puji Ganjar Pranowo mirip Ustman bin Affan. Kominfo menyatakan video tersebut hoaks alias kabar bohong. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Ganjar Pranowo dalam bursa capres jelang Pilpres 2024.

Wapres Maruf Amin viral alias jadi sorotan di Twitter.

Lantaran unggahan yang menyajikan pujian wakil Presiden alias wapres Maruf Amin yang mengatakan Ganjar Pranowo mirip Ustman bin Affan.

Namun belakangan diketahui, Kominfo menyatakan video tersebut hoaks alias kabar bohong.

Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menyebut Wakil Presiden Ma’ruf Amin memuji Ganjar Pranowo.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Prabowo Subianto Layak jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Itu Kata Partai Hanura

Dinarasikan, Wapres menyebut Gubernur Jawa Tengah itu mirip kekhalifahan Ustman bin Affan karena rajin blusukan, membagikan sembako, dan rajin salat.

Terkait adanya utas yang viral di Twitter ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, langsung melakukan penelusuran.

Disampaikan, dalam laman Kominfo.go.id, Kamis (11/5/2023) memastikan narasi viral itu hoaks.

Klaim Wakil Presiden Ma’ruf Amin memuji Ganjar Pranowo mirip kekhalifahan Ustman bin Affan karena rajin blusukan, membagikan sembako, dan rajin salat adalah tidak benar.

Faktanya, tidak ada bukti kredibel dari media arus utama terkait pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut.

Adapun foto yang digunakan sebenarnya merupakan foto ketika Ganjar Pranowo mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Semarang pada 6 April 2023 lalu.

Baca juga: Sandiaga Uno Jangan Mimpi jadi Cawapres Ganjar Pranowo, PPP Sebut Jadi Kader Dulu Baru Diperjuangkan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menorehkan prestasi.

Ganjar mendapat penghargaan sebagai The Best Governor 2023 bidang Leading Sustainability, GCG and Innovation for BPD yang diselenggarakan Infobank Group.

Penghargaan itu diberikan langsung CEO Infobank, Eko Supriyanto kepada Ganjar dalam acara Top BUMD 2023, Visi Kepala Daerah Terhadap BUMD di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (11/5/2023).

"Penghargaan ini kami berikan kepada kepala daerah yang mendorong keberlangasungan serta transformasi bank daerah di Indonesia. Tidak semua kepala daerah mendapatkan penghargaan ini, kami pilih dengan riset dan melibatkan tim independen," kata Eko.

Baca juga: Prabowo Subianto Layak jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Itu Kata Partai Hanura

Penghargaan untuk Ganjar diberikan karena dianggap mampu memajukan BPD Bank Jateng dengan baik.

Di tangan Ganjar, BPD Bank Jateng mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan sekaligus menciptakan Good Corporate Governance (GCG) di bank pelat merah itu.

Selain itu, Ganjar juga dinilai berhasil melakukan inovasi pada Bank Jateng.

Di antaranya adalah program bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM.

"Dengan program ini, Jateng berhasil menjadi penyalur KUR terbesar se-Indonesia tahun 2022 lalu," tambahnya.

Selain Ganjar, ada enam gubernur lain yang mendapat penghargaan The Best Governor dengan kategori berbeda-beda.

Di antaranya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Kalimantan Barat Surarmidji, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Sumsel Herman Deru dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Hadir langsung dalam kesempatan itu adalah Gubernur DIY dan Gubernur Kalimantan Barat.

"Saya menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini. Tentu ini hasil kerja keras kawan-kawan, bagaimana Good Corporate Governance bisa diwujudkan dan bagaimana inovasi kreasi juga dilakukan. Sehingga, BPD bisa makin manfaat buat rakyat," kata Ganjar.

Selain mendapatkan penghargaan, Ganjar juga diminta menjadi pembicara dalam forum itu.

Ganjar menceritakan pengalamannya selama hampir 10 tahun menjadi gubernur, saat menangani bank daerah.

"BPD itu tidak akan bisa lincah kalau talinya diikat kencang. Siapa yang mengikat, ya pemegang saham. Para kepala daerah seperti saya ini," jelasnya.

Jika kepala daerah selaku pemegang saham terlalu mengikat dan melakukan intervensi, lanjut Ganjar, maka tidak akan maju. Belum lagi, adanya praktik kotor dalam dunia perbankan, yakni korupsi.

"Pengalaman 10 tahun saya mendampingi kawan-kawan pengelola bank daerah, saya tegaskan yang di luar kebijakan tidak boleh (diintervensi). Maka kemudian, hal-hal yang sifatnya mengganggu, kami turun tangan sendiri. Sehingga, GCG bisa berjalan," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved