Mata Lokal Memilih
Blak-blakan! Jusuf Kalla Beber Alasan Pilih Anies Baswedan Ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo
Secara terang-terangan Jusuf Kalla alias JK beber alasan pilih Anies Baswedan ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam bursa capres di Pilpres 2024 mendatang.
Terbaru, secara terang-terangan Jusuf Kalla alias JK beber alasan pilih Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketimbang Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Anies Baswedan dianggap lebih kompeten menjadi presiden Indonesia ke-8.
Bukan tanpa alasan kuat Jusuf Kalla memberikan dukungannya ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Diketahui, Anies Rasyid Baswedan menjadi calon presiden pilihan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menyatakan pilihan terhadap Anies bukan lantaran faktor kedekatan tetapi juga alasan kriteria.
"Saya juga selalu bilang saya pilih karena kriteria, kriterianya punya elektabilitas/integritas yang kuat, kedua itu punya pengalaman, ketiga punya kecerdasan karena untuk negara sebesar ini kalau diurus oleh yang tidak berpengalaman," tuturnya saat wawancara eksklusif di kediamannya Dharmawangsa Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023).
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Nasdem Pastikan Anies Baswedan Lanjutkan IKN Nusantara Jika Terpilih Gantikan Jokowi
Menurut JK, Anies juga memiliki bekal pengalaman pemerintahan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mengapa waktu itu Bu Mega meminta saya mendampingi Pak Jokowi karena saya dianggap berpengalaman di pemerintahan, kriteria itu yang paling mendekati ya Anies, dia pernah sekali jadi gubernur pernah menteri, dan itu penting," tuturnya.
JK juga menyarankan agar Anies memiliki calon wakil yang memiliki elektabilitas dan membantu menjalankan roda pemerintahan, tidak hanya jadi ban serep.
Baca juga: Sinyal Kuat AHY Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bos Demokrat tak Tertarik Daftar Pileg 2024
Lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Jusuf Kalla:
Sebagai politisi senior tentu mengikuti perkembangan politik kita. Gimana komentar bapak soal dinamika politik kita ini?
Kalau saya amati dari ini kan pemilu yang ke-5 dan inilah yang agak panjang masalahnya. Dulu pertama 2004 itu kan 5 pasangannya tapi karena threshold ya dan aman-aman saja, nah sekarang akibat Threshold 20 persen terjadi dua kali dua paslon yang cocok tapi harus 20 persen kemudian baru nanti menghadapi kampanye baru pemilihan nah itu agak panjang dan juga bagi calon itu agak membingungkan juga masalahnya.
Ya mencari pasangan yang cocok sajalah, masih 2 bulan ini, yang kita harapkan ini pemilu yang sesuai yang dengan negara demokrasi, salah satu indikatornya kan pemilihan pemimpin dengan cara pemilu terbuka jurdil luber.
Baca juga: Sinyal Kuat AHY Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bos Demokrat tak Tertarik Daftar Pileg 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.